Connect with us

Kepri

Hasil Survei Serologi, Titer Antibodi Masyarakat Kepri Capai 89,6 Persen, Gubernur Ansar Temui Mendagri

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20220104 Wa0015
Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad bersama Mendagri Tito Karnavian.

Tanjungpinang, Kabarbatam.com – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengungkapkan rasa senangnya karena hasil usaha kerasnya selama ini terkait penekanan penyebaran covid-19 di Kepri sudah menunjukkan hasil.

Berdasarkan survei ‘serology’ yang dilakukan oleh   Dr. dr. Ibrahim, Mpd Ked, MSc,SpKKLP, Dekan Fakultas Kedokteran UNIBA yang juga merupakan Ahli Epidemologi, menyatakan bahwa kekebalan tubuh kelompok masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau telah mencapai herd immunity. Tak tanggong-tanggong berdasarkan penelitiannya, hasil pemeriksaan titer antibodi total masyarakat Kepri mencapai 89,6 persen.

Menurut Gubernur Ansar, keberhasilan ini merupakan hasil kerjasama dan  kerja keras Pemerintah Provinsi Kepri bersama FKPD dan syakeholder lainnya yang secara kompak, fokus dan terus-menerus melakukan aksi vaksinasi massal untuk berbagai tingkatan umur, dan dilakukan diseluruh kabupaten dan kota se Kepri.

“Alhamdulillah hasil survei serology kita menunjukkan hasil yang baik, bahkan sangat baik. Herd immunity Masyarakat Kepri sudah terbentuk dengan nilai 89,6 persen. Secara nasional angka minimal satu daerah dinyatakan baik herd immunitinya jika mencapai angka minimal 70 persen, namun kita telah mencapai angka 89,6 persen, hampir 90 persen,” kata Gubernur, Senin (3/1/2022).

Sebagai ungkapan rasa senangnya atas hasil survey serology ini, Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad didampingi Staf Khusus Gubernur Sarafuddin Aluan dan Kepala Diskominfo Kepri Hasan S,Sos langsung menemui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk menyampaikan hasil survey dimaksud. Tidak hanya kepada Mendagri, namun juga kepada Kementerian Kesehatan RI.

“Berdasarkan hasil survey ini, kini Kepri dinyatakan aman dari penyebaran covid-19. Namun demikian, kita tetap dianjurkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan menggesa vaksinasi terhadap sasaran vaksin yang belum tersentuh,’ kata Gubernur.

Berdasarkan hasil survey serology tersebut, Pemerintah Provinsi Kepri juga suado boleh membuka diri untuk menerima tamu dari manapun, dan tidak perlu takut, selama aturan protokol kesehatan etap dijalankan.

“Yang kita kejar salam ini miming terbentuknya herd immunity ini. Karena dengan demikian kita lebih leluasa beraktivitas dan menjalankan program-program pemulihan ekonomi melalui jalur pariwisata yang notabene melibatkan orang banyak yang masuknya dari mana seja,” kata Ansar.

Penelitian atau survey  serology sender  bertujuan untuk melihat gambaran kekebalan tubuh kelompok (herd immunity) terhadap Covid-19 di Provisnsi Kepulauan Riau Tahun 2021. Jumlah sampel 502, terdiri dari kelompok umur < 18 tahun, 18-59 Tahun dan > 60 tahun dengan status vaksin Covid-19 secara proporsional sesuai dengan populasi dan pencapaian vaksin disetiap Kabupaten Kota. Sampel berupa spesimen darah dan periksa kadar antibodi dengan pemeriksaan  titer antibody total kuantitatif.

Berdasarkan hasil survey  menunjukkan 89,6 persen  reaktif atau dinyatakan sudah terbentuk antibody. Sementara hanya  10,4 persen dinyatakan  non reaktif atau dinyatakan tidak memiliki antibody. Hasil reaktif didapatkan 70.5 persen titer antibodi  136 U/ml atau setara dengan standar minimal kadar antibody plasma darah yang digunakan untuk terapi plasma convalesen terhadap Covid-19 dan 19.1 persen kadarnya dibawah angka tersebut. Kekebalan tubuh kelompok masyarakat Provinsi Kepulauan Riau  tahun 2021  telah mencapai target herd immunity.

Selanjutnya disarankan untuk Pemerintah Provinsi Kepri mengoptimalkan cakupan vaksinasi Covid-19, tetap menjaga kepatuhan protokol Kesehatan dan meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan vaksin covid-19.

Setelah bertemu Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan bahwa dari seluruh Provinsi baru 3 yang melakukan survey serologi, dan salah satunya Provinsi Kepri yang telah menyelesaikannya. (*)

Advertisement

Trending