Connect with us

Lingga

Imigrasi Dabo Singkep Sosialisasi Elektronik Paspor dan Poltekim

akhlilfikri

Published

on

Whatsapp Image 2024 08 06 At 17.01.10 (1)
Kantor Imigrasi Dabo Singkep gelar sosialisasi elektronik paspor dan sekolah kedinasan Poltekim di Daik Lingga pada Selasa 6 Agustus 2024

Lingga, Kabarbatam.com – Kantor Imigrasi Dabo Singkep Gelar Sosialisasi Bertajuk “Paspor Elektronik dan Politeknik Imigrasi” di Lingkungan Pemkab Lingga. Kegiatan itu diikuti puluhan pegawai ASN yang berasal dari Sekretariat Daerah, Dinas Pariwisata, dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga di Hotel Sun Ling, Daik, Kabupaten Lingga, pada Selasa (6/8/2024)

Sosialisasi tersebut bertemakan 2 materi yakni Paspor Elektronik dan Sekolah Kedinasan Politeknik Imigrasi.

Bertindak sebagai pemateri yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Dokumen dan Izin Tinggal Keimigrasian Kantor Imigrasi Dabo Singkep, Jonardi Pasaribu mengatakan Direktorat Jenderal Imigrasi saat ini sedang gencar menerbitkan paspor Elektronik. Paspor elektronik ini, memiliki perbedaan dan menjadi benefit serta dapat dijadikan alasan masyarakat untuk memilih paspor ini.

“Perbedaannya ada pada fisiknya yang memilki chip, sehingga memiliki tingkat pengamanan yang lebih, selain itu pemegang paspor ini bebas visa kunjungan ke 40 negara, tapi jelas biaya PNBP-nya lebih mahal” ucap Jonardi saat membawakan materi

Di Kantor Imigrasi Dabo Singkep, paspor elektronik ini telah diterbitkan sejak akhir tahun 2023 silam. Sejak mulai ditebitkan, terlihat, minat masyarakat untuk mengurus paspor ini meningkat hingga saat ini.

Selain materi paspor elektronik, materi lain yang disampaikan adalah Sekolah Kedinasan Politeknik Imigrasi (Poltekim). Materi ini disampaikan oleh Fadhel Muhammad Kusuma.

Di hadapan para pegawai pemda (pemerintah daerah) Lingga Fadhel memaparkan syarat-syarat penerimaan taruna Poltekim, lama pendidikan, sejarah perjalanan Poltekim, hingga hal-hal yang membuat seorang taruna Poltekim gugur atau tidak lulus.

“Kami kuliah menghabiskan 4 tahun lamanya, yang sebelumnya disaring dari proses calon taruna selama 3 bulan. Selama masa kuliah itu, kami dibekali ilmu di bidang keimigrasian dan kepemimpinan” papar alumnus Poltekim tersebut.

Menurutnya Fadhel, meski menjadi taruna segala biaya pendidikan telah ditanggung negara, namun perjalanan seorang taruna Poltekim tidaklah mudah.

“Masih ada ketentuan-ketentuan atau standar yang harus dipenuhi salah satunya IPK minimal 2,75. Bahkan setiap angkatan ada juga yang mengundurkan diri karena tidak mampu” pungkasnya.

Dari ke dua materi yang dipaparkan pada sosialisasi itu, tampak antusias peserta tinggi. Terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta.

Advertisement

Trending