Connect with us

Batam

Indeks Harga Konsumen Kepri Alami Deflasi 0,15% (mtm)

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F117744128
Ilustrasi (Foto: Kompas.com)

Batam, Kabarbatam.com– Pada September 2020, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) secara bulanan mengalami deflasi sebesar 0,15% (mtm), menurun dibandingkan Agustus 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,04% (mtm).
Komoditas utama penyumbang deflasi pada September 2020 adalah angkutan udara, beras dan telur ayam ras.
Sementara itu, IHK Nasional tercatat mengalami deflasi sebesar 0,05% (mtm), stabil dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,05% (mtm). Secara tahunan, Kepri mengalami inflasi sebesar 0,10% (yoy), meningkat dibandingkan Agustus 2020 yang mengalami deflasi sebesar 0,30% (yoy).
IHK secara tahunan juga lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan Nasional pada September 2020 sebesar 1,42% (yoy). Dengan demikian, inflasi Kepri pada September 2020 masih berada di bawah kisaran sasaran inflasi tahun 2020 sebesar 3 ± 1% (yoy).
Deflasi di Kepri pada September 2020 bersumber dari penurunan harga pada kelompok transportasi dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok transportasi pada September 2020 mengalami deflasi 1,82% (mtm) dengan komoditas utama penyumbang deflasi adalah angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar 17,53% (mtm).
Deflasi pada angkutan udara bersumber dari penurunan harga oleh maskapai penerbangan untuk menarik jumlah penumpang. Selain itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mengalami deflasi sebesar 0,11% (mtm) yang didorong oleh penurunan harga beras, dan telur ayam ras masing-masing sebesar 3,54% (mtm) dan 7,15% (mtm).
Penurunan harga beras dan telur ayam ras terjadi seiring dengan tercukupinya pasokan dari sentra penghasil.
Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,12% (mtm) dan 0,32% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan Kota Batam mengalami inflasi sebesar 0,12% (yoy), sementara Kota Tanjungpinang mengalami deflasi sebesar 0,03% (yoy).
Komoditas utama penyumbang deflasi di Kota Batam adalah angkutan udara, beras dan telur ayam ras. Sementara itu, komoditas utama penyumbang deflasi di Kota Tanjungpinang adalah angkutan udara, ikan tongkol, dan cabai merah.
Inflasi di Kepri pada Oktober 2020 diperkirakan masih terkendali pada kisaran yang rendah. Namun demikian, terdapat beberapa risiko inflasi yang perlu diwaspadai, antara lain: (i) peningkatan curah hujan yang berpotensi mendorong kenaikan harga pada komoditas bahan pangan terutama komoditas sayuran; (ii) gangguan cuaca (gelombang laut yang tinggi) menjelang akhir tahun dapat menghambat distribusi logistik dan bahan pangan; serta (iii) masih berlanjutnya peningkatan harga emas.
Oleh karena itu upaya pengendalian inflasi oleh TPID pada Oktober 2020 akan difokuskan pada upaya menjaga kelancaran distribusi dan memastikan Kecukupan/Ketersediaan Pasokan.
Guna menjaga kelancaran pasokan dan ketersediaan barang, TPID Kepri akan menjalin kerjasama antar daerah dalam rangka pengendalian inflasi di waktu yang datang. Upaya lain yakni mendorong pemasaran bahan pangan secara online antara lain melalui Pasar Mitra Tani maupun Gerai Tani Online Tanjungpinang.
Pemasaran secara online tersebut diharapkan dapat mengefisienkan tata niaga bahan pangan untuk mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional. (*)

Advertisement

Trending