Headline
Industri Dirgantara Masih Moncer, BP Batam Siapkan Pengembangan Ekosistem MRO
Batam, Kabarbatam.com – Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Pusat Pengembangan KPBPB dan KEK menggelar FGD atau Diskusi Kelompok Terpumpun perihal Pengembangan Ekosistem MRO melalui Implementasi Rencana Induk Bandara Hang Nadim, pada Kamis, 23 Januari 2025.
Bertempat di Ruang Balairungsari Lt.3. Gedung Bida Utama, kegiatan dibuka oleh Anggota Bidang Kebijakan Strategis Enoh Suharto Pranoto dan turut didampingi oleh Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan Alexander Zulkarnain.

Enoh mengatakan Diskusi Terpumpun dengan tema Pengembangan Ekosistem MRO dikembangkan berdasarkan implementasi Keputusan Menteri Perhubungan No. 47 Tahun 2022 tentang Rinduk Bandar Udara Hang Nadim di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
Ia mengatakan fokus pembangunan di Batam sesuai RPJMN 2025-2029 yaitu “Percepatan Peningkatan Investasi melalui Pengembangan Kawasan dan Pembangunan Infrastruktur”.
Dimana hal ini juga sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025 yang mengusung tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

“Untuk mencapai visi tersebut, target investasi di KPBPB Batam difokuskan pada pengembangan industri-industri sektor strategis yang memiliki nilai tambah tinggi, salah satunya adalah industri kedirgantaraan.” Terang Enoh.
Adapun prioritas pengembangan industri-industri sektor strategis di Batam yang memiliki nilai tambah tinggi :
1. Hub logistik internasional.
2. Industri kedirgantaraan.
3. Industri ringan dan bernilai tinggi.
4. Industri digital dan kreatif.
5. Pusat perdagangan dan keuangan internasional.
6. Serta pariwisata kesehatan yang terintegrasi.

Enoh mengatakan diksusi ini sangat penting, mengingat potensi industri MRO dan Kedirgantaraan ke depan akan semakin terang.
“30 Ha MRO KEK BAT saat ini sudah sangat baik performanya dan ke depan akan ada 108 Ha perluasanya MRO di luar kawasan ekonomi khusus dengan status FTZ.” Kata Enoh.
Hal tersebut dibahas secara lebih komprehensif melalui pemaparan dan diskusi tanya jawab bersama narasumber : Kasubdit Kelikudaraan DKPPU Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Udi Tito Priyatna; Acting President Director Batam Aero Technic (BAT), Riki S. Suparman; Direktur Politeknik Batam Bambang Hendrawan, dan dimoderatori oleh Kepala Pusat Pengembangan KPBPB dan KEK Irfan Syakir.
KEK Batam Aero Technic (BAT) merupakan industry MRO terbesar di Indonesia dengan 23 Hanggar Airlines dan 2 painting.

Melayani 12 maskapai dan memiliki 7 sertifikat internasional, KEK BAT menargetkan akan menjadi 5 besar Asia Pacific MRO Market Leaders atau Pemimpin Pasar MRO Asia Pasifik.
Sementara itu dari sisi SDM, Politeknik Batam siap mendukung target tersebut dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia dengan program studi yang fokus merespon kebutuhan industri MRO dan KEK di Batam dan Provinsi Kepri.
Hadir dalam Diskusi para akademisi dan puluhan mahasiswa Politeknik Batam dan UNIBA yang berada dalam program studi terkait MRO. (*)
-
Batam2 hari agoKawasan Industri Wiraraja Buka Lowongan Besar-Besaran 2026, Tahap Awal 10 Ribu Orang
-
Headline20 jam agoAdy Hermawan Resmi Nahkodai DPD Hanura Kepri, Ini Pesan Ketum Oesman Sapta Odang
-
Headline3 hari agoDilantik Wagub, Henky Mohari Terpilih Lagi Ketuai KPID Kepri: Siap Bersinergi dengan Semua Pihak
-
Natuna3 hari agoCen Sui Lan Disematkan sebagai Kader Terbaik di HUT ke-61 Partai Golkar
-
Batam20 jam agoAda Penyambungan Pipa Jalur Bundaran Bandara, Pelanggan ABHi di Wilayah Ini Agar Segera Menampung Air
-
Batam3 hari agoAda Pekerjaan Penyambungan Pipa di Bengkong Seken, Ini Wilayah Terdampak Aliran Air Mengecil
-
Batam2 hari agoOptimalkan Tata Kelola Kelembagaan, Kepala BP Batam Sambangi Kejati Kepri
-
Batam3 hari agoBejat, Seorang Ayah di Sagulung Tega Cabuli Anak Kandungnya



