Connect with us

Headline

Jurnalis di Kepri Dibekali Training Google Tools untuk Tangkal Hoaks

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F30418544

Batam, Kabarbatam.com– Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Batam, Kepulauan Riau, sukses menggelar kegiatan Google News Initiative Training Network (GNITN) 2019.
Training ini berlangsung di Hotel Venesia, Batam, Sabtu-Minguu (27-28/7/2019). Puluhan jurnalis dari berbagai media di Kepri mengikuti kegiatan yang baru pertama kali digelar di Batam.
GNITN ini berguna meningkatkan kemampuan jurnalis dalam memverifikasi informasi yang tersebar, khususnya di dunia maya. 
Fokus GNITN sendiri adalah mengasah keterampilan tiap peserta dalam memanfaatkan sejumlah tools atau alat untuk memverifikasi foto atau video yang tersebar di media sosial dan terindikasi hoaks. 
Peserta juga diminta langsung memeriksa kebenaran rumor yang beredar di dunia maya dengan bantuan tools yang diberikan pada saat pelatihan berlangsung.
Ketua AJI Batam, Slamet Widodo mengatakan pelatihan ini tak hanya penting diberikan kepada jurnalis dalam mendukung kerja-kerja jurnalistik di lapangan. 
Masyarakat pun dinilai harus menguasai tools yang dapat memverifikasi kebenaran sebuah rumor, baik dalam bentuk foto maupun video.
“Secara umum, publik juga perlu diberikan pemahaman bagaimana mereka seharusnya berhak mendapatkan berita yang bisa dipertanggungjawabkan.  Perkembangan teknologi yang begitu cepat memudahkan publik mendapatkan informasi. Namun publik banyak dihadapkan pada disinformasi dan hoaks,” kata Widodo, Minggu (28/7/2019).  
Trainer GNITN, Ibrahim Arsyad mengungkapkan, pelatihan itu diberikan agar kerja jurnalis dalam menyampaikan informasi dapat lebih akurat dan tidak menyebarkan berita-berita yang sifatnya hoaks. 
Sebab menurutnya, kekurangan jurnalis saat ini adalah kurangnya memahami berita atau mengecek kebenaran sebuah informasi atau berita yang akan disebar ke masyarakat.
“Karena salah satu fungsi jurnalis adalah sebagai perpanjangan informasi kepada masyarakat, maka penguasaan akan tools yang diberikan dalam pelatihan ini amat penting dimiliki dan dipahami dengan baik,” ungkapnya.
Lanjut Ibrahim, ada beberapa tools yang diberikan dalam pelatihan kali itu. Seperti exifdata.com yang bisa digunakan dalam mendeteksi pengunggah pertama sebuah foto yang tersebar di media sosial. Tiap peserta juga diajarkan untuk teliti dalam melihat objek-objek yang ada dalam sebuah foto maupun video.
“Ketelitian juga tak kalah penting, sebab banyak kasus hoaks yang disertai dengan narasi bombastis dengan upaya mencocokkannya beserta foto ataupun video yang diunggah,” terangnya.
Pelatihan juga disertai dengan praktik langsung sesaat tools diberikan kepada seluruh peserta. Sehingga diharapkan, pemberian tools dapat langsung dipahami oleh peserta dan mendukung kerja jurnalistiknya di lapangan. 
Puluhan jurnalis dari berbagai media di Kepri pun tampak antusias mengikuti pelatihan yang digelar selama dua hari tersebut.
GNITN merupakan program training dari AJI Indonesia bekerja sama dengan Google News Initiative dan Internews. GNITN dibagi dua kategori, pertama training terbatas untuk jurnalis di Kepri pada tanggal 27-28 Juli 2019.
Sementara sehari sebelumnya atau tanggal 26 Juli 2019, AJI juga memberikan workshop Google News dengan materi serupa untuk mahasiswa, blogger, akademisi dan pegiat NGO di STT Ibnu Sina Batam.
Batam menjadi kota ke 6 dari 15 kota yang direncanakan AJI Indonesia untuk penyelenggaraan GNITN di tahun 2019. Sebelum Batam, tahun lalu AJI Tanjungpinang lebih dulu menyelenggarakan training tersebut.(tur)

Advertisement

Trending