Connect with us

Batam

Kasus Penembakan Haji Permata, Polda Riau Sudah Periksa 29 Orang Saksi

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20210125 164603
Mako Polda Riau.

Batam, Kabarbatam.com – Penyelidikan terhadap perkara penembakan yang menimpa pengusaha Batam sekaligus tokoh masyarakat Bugis Makassar, Haji Permata yang dilakukan oknum petugas Bea Cukai masih misteri.
Sejauh ini, aksi penembakan yang terjadi di perairan Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil), Riau pada Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 04.00 WIB itu, belum terungkap siapa dalang dari insiden penembakan tersebut.
Terkait proses penyelidikan oleh polisi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Teddy Ristiawan mengatakan, penyidik telah memeriksa 29 orang saksi terkait perkara tersebut.
Puluhan orang yang dimintai keterangan tersebut, masing-masing; sebanyak 17 orang dari pihak keluarga Haji Permata, empat orang masyarakat sekitar tempat kejadian perkara, dan delapan orang dari Bea Cukai.
“Pemeriksaan terakhir dilakukan terhadap enam orang petugas Bea Cukai  Tembilahan pada Senin (25/1/2021). Mereka dimintai keterangan terkait insiden penembakan pengusaha Kota Batam tersebut di perairan Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil), Riau pada Jumat (15/1/21) sekitar pukul 04.00 WIB,” ungkapnya.
Kemudian, pada Kamis pekan lalu, penyidik Ditreskrimum Polda Riau juga telah memintai keterangan dua pejabat Bea Cukai yakni Kepala BC Tembilahan, Ari Wibowo dan Kasi Penindakan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun, Kepri, Gunar Wiratno.
Temukan 5 Proyektil Peluru
Selain itu, pada saat melakukan proses autopsi jenazah Haji Permata, polisi menemukan lima proyektil peluru dari lima luka tembak di bagian dada Haji Permata.
“Hasil autopsi menunjukkan bahwa Haji Permata terkena lima tembakan, yang diduga menjadi penyebab ia langsung meninggal di atas kapal. Sedangkan satu korban meninggal lainnya yakni Bahar, meninggal beberapa hari kemudian di rumah sakit,” ujarnya.
Bahar merupakan tekong kapal atau speedboat yang ditumpangi Haji Permata. Bahar terkena satu kali tembakan di bagian kepala.
“Saat kejadian, kondisinya kritis, dan sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Erni Medika Kuala Tungkal, Jambi. Namun, pada Selasa (19/1/2021) sore, ia meninggal dunia,” ungkapnya.
Lanjut, Teddy Ristiawan, selain Haji Permata dan Bahar, ada dua orang lagi yang terkena tembakan pada insiden di perairan Tembilahan tersebut. Keduanya merupakan anggota Haji Permata yang saat itu juga berada di atas kapal yang sama.
“Haji permata, meninggal dunia saat itu. Selanjutnya korban bernama Bahar, meninggal dunia Selasa sore kemarin (setelah sempat dirawat). Kena tembak di bagian kepala. Dia waktu itu sebagai pengemudi atau nakhoda kapal,” kata Teddy seperti dilansir Barakata.id.
Adapun dua korban itu adalah Abdul Rahman dan Irwan. Teddy mengatakan, Abdul Rahman terkena tembakan di bagian telapak kaki sebelah kiri. Akibatnya dia harus mendapatkan tujuh jahitan.
Sedangkan Irwan yang tercatat sebagai warga Inhil, mengalami luka tembak di bagian lengan kiri.“Semua yang kena tembak ini berada di atas satu kapal,” pungkasnya. Proses penyelidikan atas kasus ini masih terus didalami penyidik Polda Riau (Atok)

Advertisement

Trending