Connect with us

Batam

Kronologi Tanah Ambles di Jodoh Bikin 73 Rumah Warga Porak-Poranda

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F115002112

Batam, Kabarbatam.com–  Masyarakat yang bermukim di sekitar Pasar Induk Jodoh, Kota Batam, dikejutkan dengan kejadian tanah ambles, Minggu (29/12/2019). Tanah yang ambles tepat di belakang Pasar Induk Jodoh, tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak. Seorang warga meninggal dalam peristiwa tersebut.
Informasi yang dihimpun, tanah yang ambles itu merupakan tanah timbunan setinggi kurang lebih 30 meter. Posisi gundukan tanah itu berada persis di belakang Pasar Induk Jodoh.
Saat ambles, ada sekitar 73 rumah warga yang terkena dampaknya. Rumah-rumah tersebut berdiri di atas tanah timbunan yang ambles. Kondisi rumah-rumah tersebut rusak parah. Masyarakat yang rumah bermukim di daerah tersebut harus mengungsi ke tempat aman.

Menurut warga setempat, tanah ambles terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, Minggu dini hari. Ketika itu, warga masih banyak yang terlelap.
Dilansir Sindo Batam, satu orang yang meninggal bukan karena tertimpa tanah atau puing bangunan. Warga bernama Sarina meninggal dunia diduga karena panik dan kaget. Setelah itu korban pingsan dan akhirnya meninggal dunia.
“Korban kaget saat warga panik dan berteriak-teriak ketakutan. Mungkin karena hal itu korban langsung pingsan dan meninggal,” kata Oyong, warga setempat.
Oyong mengatakan, amblesnya tanah itu terjadi tiba-tiba dan sangat cepat sehingga warga tak bisa berbuat banyak.

Ia mengatakan, saat kejadian terasa seperti gempa, sehingga banyak rumah yang roboh. Secara bersamaan listrik juga padam sehingga warga makin panik.
Karena kepanikan itu, sambung Oyong, banyak warga berlarian dan tidak sedikit warga terutama wanita dan anak-anak yang nyebur ke laut.
“Banyak yang masuk laut. Selain itu banyak juga warga yang tertusuk paku karena berlarian tak tahu arah,” katanya.
Setelah kejadian itu, sejumlah warga memberanikan diri kembali ke lokasi yang kini banyak berserakan puing bangunan dan perabotan rumah tangga.
Warga yang menemukan rumahnya pun melakukan bersih-bersih dan mengemasi beberapa peralatan rumah tangga yang masih tersisa. Warga mengaku tak berani masuk ke dalam rumah karena takut terjadi longsor lagi. (Brk)

Advertisement

Trending