Connect with us

Headline

Arus Penumpang di Karimun Menjelang Nataru 2021 Diprediksi Menurun, Ini Penyebabnya

akhlilfikri

Published

on

F38068424
Suasana di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.

Karimun, Kabarbatam.com – Arus lalu lintas angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru (Nataru) 2021 diprediksi mengalami penurunan.
Hal itu disampaikan oleh Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau.
Penurunan arus lalu lintas tersebut dikarenakan pandemi COVID-19 yang masih mewabah di Indonesia hingga saat ini.
“Kita memprediksi terjadi penurunan penumpang sebesar 15 persen di Karimun. Hal itu dikarenakan dampak dari pandemi Covid-19. Bahkan untuk nasional berdasarkan survey itu juga menurun sebesar 48,80 persen atau 728.183 penumpang,” ujar Kepala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun Capt Barlet Silalahi, Jumat (18/12/2020).
Barlet mengatakan, terjadinya penurunan arus lalu lintas di Kabupaten Karimun secara persentase dikarenakan telah ditutupnya akses ke negara Malaysia dan Singapura sejak mewabahnya COVID-19.
Tidak dipungkiri bahwa sebelum adanya wabah virus tersebut, arus lalu lintas keluar masuk penumpang di kedua negara tetangga itu sangat tinggi.
“Pada tahun ini untuk tujuan Johor Malaysia dan Singapura tidak ada karena 100 persen tutup yang tentunya mempengaruhi kita sehingga terjadilah penurunan penumpang di Karimun,” katanya.
Sementara itu, terkait prediksi jumlah penumpang di Karimun saat arus lalu lintas Natal dan Tahun Baru 2021.
KSOP Karimun memprediksi sebanyak 66.979 untuk penumpang dalam negeri yang turun di pelabuhan Karimun.
Kemudian, sebanyak 62.464 untuk penumpang yang naik di Pelabuhan Karimun.
“Tahun lalu itu mencapai angka 78.799 untuk penumpang turun dan naik di pelabuhan Karimun 73.488. Secara persentase terjadi penurunan 15 persen,” ujarnya.
Dijelaskan Barlet, Pemerintah Pusat saat ini telah mengeluarkan aturan-aturan untuk pembatasan keluar masuk warga dari suatu daerah. Selain itu, persyaratan untuk penumpang keluar masuk di pelabuhan juga harus benar- benar diperketat.
“Kebijakan baru kita adalah pembatasan keluar masuk penumpang dan persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi, sehingga itu menyebabkan penurunan ini akan terjadi,” tutup Barlet. (Yogi)

Advertisement

Trending