Connect with us

Natuna

Lebih dari Sekadar Insentif, Guru Ngaji Rumahan Diakui Penjaga Akhlak

Published

on

Img 20250904 wa0090
Ratusan guru ngaji rumahan dari 17 kecamatan di Natuna, berkumpul untuk menerima insentif dari Pemerintah Kabupaten Natuna, sebagian menyimak lewat daring dari pulau-pulau terluar. Insentif diberikan laangsung Bupati Natuna Cen Sui Lan.

Natuna, Kabarbatam.com – Gedung Sri Srindit, Ranai, Rabu siang (3/9), berubah menjadi ruang penuh keharuan. Ratusan guru ngaji rumahan dari 17 kecamatan, berkumpul untuk menerima insentif dari Pemerintah Kabupaten Natuna, sebagian menyimak lewat daring dari pulau-pulau terluar.

Jumlahnya 416 orang. Namun, di balik angka itu, tersimpan pengakuan moral yang tak ternilai. Para guru ngaji hadir bukan sekadar mengambil hak, melainkan menerima penghargaan atas pengabdian panjang yang dijalani dengan ikhlas.

“Jerih payah bapak dan ibu tidak bisa diukur dengan materi. Bukan hanya pengajar, tapi pembina moralitas generasi Natuna disetiap sudut pelosok di Natuna,” ujar Bupati Cen Sui Lan dengan suara bergetar.

Ucapan itu disambut senyum teduh para guru ngaji. Bagi mereka, mengajarkan anak-anak membaca Al-Qur’an bukanlah pekerjaan, melainkan panggilan hati. Nilai insentif tak sebanding dengan penghargaan moral yang mereka rasakan.

Program Maghrib Mengaji, yang menjadi janji kampanye Cen Sui Lan, kini resmi diwujudkan. Pemerintah daerah menyebut insentif itu bukan pembayaran, melainkan dukungan agar para guru tetap kuat mendampingi generasi muda. Insentif ini adalah bentuk kepedulian, agar semangat mendidik tidak pernah padam.

Susasa haru pecah ketika para guru ngaji bergantian menyalami pimpinan daerah. Doa bersama dan foto kebersamaan menutup acara yang terasa lebih sebagai perayaan penghormatan ketimbang seremoni penyerahan insentif.

Di ruangan itu tergambar jelas, guru ngaji rumahan bukan hanya pengajar bacaan Al-Qur’an, melainkan penjaga akhlak anak-anak Natuna. (Man)

Advertisement

Trending