Connect with us

Batam

Literasi Digital Kominfo, Rudi: Cakap Menggunakan Teknologi Digital untuk Membangun Daerah

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20210629 Wa0058

Batam, Kabarbatam.com – Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota/Kabupaten area Sumatera II.

Wilayah ini meliputi, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI/Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

Empat kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Wali Kota Batam yaitu Muhammad Rudi. Dalam sambutannya, Rudi mengatakan, tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Di kesempatan yang sama, Presiden RI, Joko Widodo juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021. Hadir juga sebagai pembicara dalam Literasi Digital, dengan topik Digital Skill yakni Bp. ISTIA BUDI (Enterpreneur Lecture, Trainer & Mentor).

Menyajikan tema, “BASIC DIGITAL SKILL FOR EMPLOYEMENT : TOOLS & TIPS ”, dalam penjelasannya, Istia Budi menerangkan bahwa internet mengubah dunia, misalnya Gojek atau Grab (dahulu Uber) aplikasi transportasi yang tidak mempunyai unit kendaraan, Airbnb aplikasi akomodasi yang tidak mempunyai kamar penginapan, Alibaba aplikasi marketplace terbesar yang tidak mempunyai barang dagangan dan facebook media pribadi yang tidak menyediakan konten.

Digital Skill yang saat ini paling dicari perusahaan, menurut Istia, ada beberapa jenis antara lain; Digital Marketing, Data analisis, Content Creator, Software Enginering dan UI/UX Design (disain tampilan situs atau aplikasi).
Ada 5 faktor soft skill di era digital, yaitu : Motivasi, Komunikasi, Pengendalian Emosi, Kreatif dan Inovatif serta Intregitas.
Ada beberapa tools basic untuk pekerja seperti Trello, Slack, Pakaryo, Zoom, Google Spreadsheet, One Drive dan banyak lagi.

Pembicara lain dalam kegiatan ini, Ibu. NAFISATUL HASANAH, S.Kom. M.M (Lecture University International Batam, Computer Science Faculty), dengan thema  “ISSUE & TECHNOLOGY USE” menggambarkan kehidupan masyarakat saat ini dalam 24 Jam, dimana paling banyak seharian adalah menggunakan gadget dalam kesibukannya.

“Contoh, mulai dini hari sebelum tidur akan cek smartphone, pagi hari cek WA atau media sosial, sarapan, berangkat kerja. Di tempat kerja tetap menggunakan laptop / PC dan link wifi, kembali cek sosial media dan WA, saat pulang kerja menggunakan aplikasi transport online, malam hari selain aktifitas bersama keluarga, smartphone tetap digunakan,” ujarnya.

Evolusi para pekerja menurut Nafisatul antara jaman dahulu dibanding masa sekarang dan masa depan sebagai berikut :
Dahulu bekerja jam 09 – 17:00 di kantor, saat ini jam kerja bisa kapan saja dan dimana saja.

“Dahulu menggunakan alat dari kantor, saat ini menggunakan perangkat gadget dan smartphone sendiri,” urainya.

“Dahulu menimbun dan menjaga inormasi, sekarang sering share informasi. Dahulu mengandalan email, sekarang mengandalkan kolaburasi teknologi,” sambung NAFISATUL.

Isu Ethic yang ada jaman sekarang antaranya pemalsuan data, penipuan, pornografi, pembajakan software dan cyber crime. Sedangkan untuk penggunaan tenologi ada beberapa jenis antara lain komunikasi – analisa & grafik, produktivitas – robotik, penyimpanan dan pengolahan data informasi – komputasi.

Hadir dengan topik, DIGITAL SAFETY – Bp. DENNY SUTRISNO, S.Pd.I (Relawan TIK) memaparkan Thema : “TIPS & TRIK MENGHINDARI PENIPUAN DIGITAL”

Dalam pemaparannya, Denny menjelaskan tentang penipuan digital, yaitu Sebuah Kebohongan yang di buat untuk keuntungan pribadi yang merugikan orang lain dengan menggunakan Teknologi Internet & Komputer .

Dijelaskan pula jenis jenis penipuan digital, antara lain Hacker & Cracker, Program Pay To (akan dibayar apabila klik suatu banner atau email), undian berhadiah (sms atau email yang menyataan bahwa anda adalah pemenang), Phising (mencuri data pribadi), software berisi virus (trojan dan sebagainya).

Denny memberikan tips dan trik menghindari penipuan digital sebagai berikut :

1. Jangan terlalu mudah untuk tertarik kepada hadiah.

2. Hindari mendownload file yang tidak penting atau tidak jelas sumber.

3. Gunakan Antivirus atau gunakan Open Source.

4. Gunakan Browser yang terupdate.

5. Selalu waspada pada iklan popup atau hindari portal / web yang terlalu banyak iklan.

6. Laporkan setiap tindakan yang mencurigai ke media yang sudah di siapkan.

“Untuk pemeriksaan dan pengaduan dapat di cek ke s.id/laporkankonten (konten negatif), s.id/periksarekening (memeriksa nomer rekening), s.id/periksausaha (Memeriksa Keabsahan Usaha atau Perusahaan) dan s.id/periksahp (Memeriksa No Handphone),” paparnya.

Diakhir penjelasannya, Denny menyatakan Semangkin Anda nyaman berada di dunia Digital sebenarnya anda semangkin tidak aman.

Bapak PRADANA FITRA ZUMARIO (SEO & Content Specialist) yang juga hadir sebagai keynote speaker, dengan Thema : “MENGENALKAN BUDAYA INDONESIA MELALUI LITERASI DIGITAL”,  membuka pemaparannya dengan memberikan beberapa tips untuk mengenalkan budaya melalui Literasi Digital, yakni mulai dari budaya yang paling dekat dengan anda, konsisten posting budaya khas sekitar melalui social media, dan menjadikan budaya sebagai identitas yang ditampilkan secara online.

Pradana memberikan contoh Rani Jambak adalah seorang content creator dari Sumatera Barat, yang mengabadikan suara di Minangkabau dan menyiarkannya melalui Youtube dan Instagram.

Digital storytelling adalah bentuk bercerita layaknya mendongeng sebagai cara untuk menyampaikan sebuah cerita melalui aplikasi komputer, seperti video, animasi dan juga post media sosial.

“Mengenalkan budaya kepada anak melalui game based learning, adalah metode untuk mengenalkan pengetahuan kepada anak-anak dengan bantuan game. Tujuannya agar anak tidak cepat bosan dan juga ingin terus belajar,” jelasnya.

Pada sesi sharing session yang dipandu oleh DWI BIDARI (Influencer, 13K followers), Dwi memberikan beberapa poin sebagai berikut : Interaksi Sosial dalam Digital Era: Jadilah asli, sebarkan positif dan menciptakan dampak-Tantangan dan Peluang :Komunitas Keberagaman dalam Sosial Media.

“Didunia Digital yaitu platform Instagram terdapat 500 juta akun yang menjadi aktivitas sehari-hari. Pengguna menghabiskan 53 menit per hari untuk rata-rata di Instagram Android aplikasi. 500 juta Instagrammer menggunakan Stories setiap hari. 2 juta pengiklan per bulan. Jumlah video yang dibagikan di Instagram meningkat 80% setiap tahun. Dan Video memiliki keterlibatan tertinggi peringkat 38% lebih tinggi dari gambar,” pungkasnya. (*)

Advertisement

Trending