Connect with us

Ekonomi

Menguat Tipis Nih! Kabar Nilai Tukar Rupiah Hari Ini 7 September 2021

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Antarafoto Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar 120815 Riv 1
Foto Ilustrasi

Kabarbatam.com -Kabar rupiah dibuka menguat tipis pada perdagangan Selasa (7/10/2021) meskipun dolar AS menanjak. Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (7/9/2021), pukul 09.02 WIB, mata uang rupiah melanjutkan penguatan 5 poin atau 0,04 persen ke Rp14.215 per dolar AS. Indeks dolar AS naik 0,1 persen ke level 92,13.

Tim Riset Monex Investino Futures menyebutkan dolar AS berpeluang menguat hari di tengah outlook permintaan aset safe haven yang likuid seiring kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global.

“Selain itu tingginya yield tingkat imbal hasil obligasi AS juga berpotensi mendorong dolar AS,” tulis tim riset MIFX dalam riset harian.

Sebelumnya, VP Economist Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, penguatan rupiah ditopang oleh respons negatif pasar terhadap data Non-Farm Payroll (NFP) bulan Agustus sebesar 235 ribu, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 1,05 juta.

Pelemahan indikator NFP memberikan sinyal bahwa kenaikan tingkat suku bunga The Fed yang berpotensi tertunda sekalipun Fed akan mulai melakukan tapering pada tahun ini.

“Hal ini kemudian mendorong kenaikan risk-appetite di pasar keuangan Asia, yang juga tercermin dari kenaikan indeks saham di pasar Asia,” katanya dilansir dari Bisnis, Senin (6/9/2021).

Kemarin, rupiah ditutup menguat menguat 0,28 persen atau 40 poin ke level Rp14.222,5 pada Senin (6/9/2021). Ia melanjutkan, penguatan rupiah turut ditopang oleh menurunnya volume perdagangan hari ini seiring dengan masa libur nasional di AS.

Adapun,untuk perdagangan Selasa (7/9/2021) Josua mengatakan peluang penguatan rupiah masih cukup terbuka. Salah satu sentimen pendukung adalah lelang sukuk negara yang akan dilakukan dengan target indikatif Rp10 triliun.

Sementara, pada perdagangan Asia, pelaku pasar akan mencermati rilis data ekonomi China seperti neraca perdagangan bulan Agustus. Josua mengatakan, kinerja ekspor China diperkirakan cenderung melambat dibandingkan bulan sebelumnya. “Rupiah diperkirakan akan berada direntang Rp14.200 – Rp14.300,” pungkasnya.(*)

Advertisement

Trending