Connect with us

Headline

Meski Tak Lahir di Karimun, Ansar Komitmen Lanjutkan Program Pembangunan di Bumi Berazam

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20241117 Wa0331
Ansar Ahmad saat kampanye tatap muka dihadiri ratusan warga di Kawasan Pantai Mukalimus, Sawang, Kundur Barat, Minggu (17/11/2024) sore.

Tanjungbatu, Kabarbatam.com – Bagi Ansar Ahmad, Karimun adalah daerah yang memiliki hubungan emosional yang cukup kuat, baik dengan dirinya maupun istrinya Dewi Kumalasari. Ansar menyatakan adalah bagian dari salah satu kabupaten di Kepulauan Riau ini.

“Nenek Bu Dewi, istri saya dimakamkan di Kundur. Dulu mereka tinggal di dekat Kantor Pos Tanjungbatu yang ada sekarang,” kata Ansar dalam kampanye tatap muka dihadiri ratusan warga di Kawasan Pantai Mukalimus, Sawang, Kundur Barat, Minggu (17/11/2024) sore.

Img 20241117 Wa0330

Kakek Bu Dewi, H Bagindo Badussarin yang dimakamkan di Tanjungpinang dijelaskan Ansar pernah bertugas sebagai Camat (dulu disebut wedana) di Kundur.

“Orang tua ibu saya juga pernah tinggal di Kundur. Jadi kami bisa dikatakan menjadi bagian dari Karimun,” pungkas Ansar.

Dalam kesempatan ini Ansar berharap masyarakat Karimun tidak memilah-milah sosok yang dipilih sebagai pemimpin berdasarkan asalnya.

“Saya memang tidak lahir di Karimun, tapi yakinlah saya berkomitmen untuk membangun Karimun,” tambahnya.

Img 20241117 Wa0334

Dalam beberapa kesempatan kampanye di Kundur, Ansar memaparkan sejumlah pembangunan yang dilaksanakan di pulau tersebut. Mulai dari pembangunan jalan Sungai Asam-Sebele dan Tanjungbatu-Sawang yang menjadi bagian dari proyek inpres jalan daerah.

Lalu ada juga pembangunan jalan menggunakan dana APBD Kepri. Di antaranya Jalan Batu 14 Tanjungbelian, Jalan Pantai Mukalimus dan Jalan Parit Gantung Ungar, serta Pembangunan parit tegak di Kundur Utara.

Ansar juga menyatakan akan melanjutkan sejumlah proyek yang sebelumnya dilaksanakan Nurdin Basirun sebagai Gubernur Kepri terdahulu di wilayah berjuluk Bumi Berazam.

Di antaranya jalan penghubung ke kawasan Coastal Area serta Jembatan Kuning (sekarang dinamai Jembatan Sanur).

Img 20241117 Wa0336

“Landasan Bandara Raja Haji Abdullah Karimun sudah diperpanjang. Tinggal jalan ke Bandara saja yang kemudian harus diselesaikan,” tutur Ansar.

“Jadi, seorang pemimpin itu tidak boleh berpikiran sempit, picik. Apa yang dibangun pemimpin terdahulu, asal bermanfaat, pasti saya lanjutkan,” katanya lagi.

Ansar berharap masyarakat Karimun tidak termakan hasutan yang menyampaikan “Orang Karimun” harus memilih “Orang Karimun”.

“Saya dua periode jadi Bupati Bintan. Tapi gedung workshop latihan kerja tidak saya bangun di Bintan, tetapi di Karimun. Ini karena Karimun butuh itu, agar anak-anak kita di Karimun bisa terampil, memiliki keahlian atau skill dan dapat menempati posisi pekerjaan yang baik ketika masuk di dunia kerja,” ungkap Ansar lagi. (*)

Advertisement

Trending