Batam
Pembangunan SUTT 150 kV Untuk Penuhi Kebutuhan Listrik di Batam
Batam, Kabarbatam.com – Sistem tenaga listrik yang andal dan energi listrik berkualitas baik yang memenuhi standar, memiliki kontribusi sangat penting bagi kehidupan masyarakat modern.
Peranan listrik yang dominan di bidang industri, telekomunikasi, teknologi informasi, rumah sakit, dan objek vital, semuanya itu dapat beroperasi karena tersedianya energi listrik. Selain itu, energi listrik juga memiliki peran yang krusial terhadap roda perekonomian.
Corporate Secretary bright PLN Batam Kishartanto Purnomo Putro mengatakan, peningkatan keandalan listrik merupakan mandat yang diberikan oleh pemerintah kepada PLN Batam. “Sesuai dengan peran bright PLN Batam sebagai pelayan kebutuhan publik akan energi listrik, kami terus berupaya memenuhi dan meningkatkan pasokan listrik di Kota Batam,” ujar Tanto.
“bright PLN Batam memiliki tanggung jawab untuk menyediakan listrik setiap waktu dengan kualitas yang baik, meminimalisir pemadaman, sehingga kelancaran pasokan menjadi kunci utama dalam pelayanan. Sementara untuk bergerak maju, bright PLN Batam juga bertanggung jawab untuk mewujudkan rasio elektrifikasi hingga 100% di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Batam,” lanjut Tanto.
Tanto menambahkan, sebagai penyedia energi listrik utama di wilayah Batam, bright PLN Batam terus mengoptimalkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk pasokan yang lebih andal di wilayah kerjanya.
Salah satu pembangunan infrastruktur tersebut adalah sistem transmisi Saluran Udaran Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV Batubesar – Nongsa yang sedang berjalan.
Pembangnunan infrastruktur ini merupakan proyek strategis yang memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu keandalan listrik yang disajikan bright PLN Batam kepada masyarakat di wilayah Batam, khususnya di Batam Center, Batubesar, Nongsa, dan sekitarnya.
“Kami terus berkomitmen untuk menyelesaikan proyek infrastruktur kelistrikan guna meningkatkan keandalan pasokan listrik,” tuturnya lagi.
Dalam keterangannya, Tanto mengatakan, saat ini bright PLN Batam telah menyelesaikan pembangunan Gardu Induk (GI) Nongsa yang siap menerima beban. GI Nongsa akan memperkuat pasokan listrik dengan membantu penyaluran daya dari GI Batubesar yang saat ini sudah overload (kelebihan beban).
“Kebutuhan listrik di sekitar Batam Center hingga Nongsa terus meningkat, dengan beroperasinya transmisi SUTT 150 KV Batubesar – Nongsa ini kami harapkan bisa mengurangi beban Gardu Induk Batubesar yang saat ini sudah mulai overload,” paparnya.
Sementara itu, terkait penolakan warga yang beranggapan bahwa pembangunan jaringan transmisi SUTT 150 KV akan menimbulkan radiasi telah terjawab pada pengadilan. Dalam sidang gugatan yang begulir Kamis (11/2/2021), sejumlah saksi ahli dihadirkan. Salah satunya Prof Dr. Ir. Bambang Anggoro dari bidang Teknik Tegangan Tinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bambang menyebutkan, penolakan warga sebagai hal yang wajar. Mengingat masyarakat belum sepenuhnya mengetahui dampak dari radiasi tower SUTT. “Timbul dugaan hal negatif, padahal tidak seperti itu,” ucapnya. Dijelaskan Bambang, untuk jenis saluran tinggi di Indonesia ada dua.
Pertama, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan tegangan hingga 500 KV. Jenis ini biasa digunakan di Pulau Jawa. Hal itu karena pembangkit listrik yang berkapasitas besar banyak terdapat di daerah Jawa Timur, sedangkan pemakaian terbanyak berada di daerah Jawa Barat.
Kedua, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang saat ini tengah dibangun di Kota Batam oleh Bright PLN Batam. Dijelaskannya, SUTT punya tegangan yang lebih kecil dan jaraknya juga tidak jauh. Dalam pengertian, kedua jenis pengantar listrik tersebut sudah merujuk pada aturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dimana aturan dalam pembangunannya tidak boleh berdampak negatif pada lingkungan
“Lingkungan yang dimaksud bukan hanya manusia, melainkan juga tumbuhan dan binatang sekitar,” ujarnya.
Dalam peraturan WHO untuk tegangan listrik di bawah titik pengukuran tidak boleh lebih dari 5 Kv/m.
Untuk radiasi yang disebabkan oleh medan listrik dan magnet itu tetap ada. Akan tetapi hanya mengeluarkan daya yang terbilang kecil dan tidak membahayakan apabila dilingkungan tersebut terdapat kehidupan.
Sementara itu, terkait pembangunan tower masih mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh WHO “Tidak perlu khawatir, ahli kontruksi PLN pasti mengikuti aturan-aturan tersebut,” jelas Bambang.
Untuk tegangan tersebut juga sudah diukur di bawah saluran dan di tempat yang kosong. Semakin jauh dari titik pengukuran, tegangan atau medan magnet dan listrik itu semakin kecil.
Dalam perancangan pembangunan SUTET maupun SUTT dibuat tinggi agar mengurangi medan magnet dan listrik. Bila terjadi petir, masyarakat yang berada di daerah terdekat dengan tower akan sedikit lebih aman. Sebab, SUTET dan SUTT memiliki gorund yang terletak pada kawat paling atas. Yang memiliki fungsi sebagai pelindung sambaran petir.
“Dari keahlian saya bahwa SUTET maupun SUTT itu aman 100 persen,” tutupnya. (*)
-
Batam2 hari ago
Kampanye Akbar Paslon ASLI Jelang Masa Tenang Dipadati Ribuan Simpatisan dan Pendukung
-
Advertorial1 hari ago
Hari Pertama Setelah Cuti, Rudi Tinjau Proyek Infrastruktur Strategis untuk Wujudkan Kota Modern dan Bebas Kemacetan
-
Batam2 hari ago
Kendalikan Judi Online Beromzet Miliaran di Batam, Perjalanan Kakak Beradik Candra dan Anton Berakhir di Bui
-
Advertorial2 hari ago
Resmikan Sekretariat BPD KKSS Kota Batam, Warga KKSS Dihibur Atraksi Pesulap Mr. Mind Muhammad
-
Batam1 hari ago
Usai Terima SK dari Ketua BPW Kepri, Pengurus BPD KKSS Batam Gelar Pelantikan Desember 2024
-
Batam3 hari ago
Belanja Fiktif Gunakan Anggaran RSUD Embung Fatimah, Kejari Batam Tetapkan 2 Orang Tersangka
-
Batam2 hari ago
Merinding, Ratusan Perahu Nelayan Pulau Terong Batam Sambut Kunjungan Ansar-Nyanyang
-
Batam2 hari ago
Masuki Masa Tenang, H. Muhammad Rudi Ajak Tim Pemenangan dan Relawan Jaga Kekompakan