Connect with us

Headline

Pemkab Natuna Ikuti secara Daring Peluncuran Kopdes Merah Putih oleh Presiden Prabowo

Published

on

Img 20250721 wa0132
Pemerintah Kabupaten Natuna mengikuti secara daring peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Senin (21/7/2025). Acara ini digelar di ruang rapat Kantor Bupati Natuna.

Natuna, Kabarbatam.com – Pemerintah Kabupaten Natuna mengikuti secara daring peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Senin (21/7/2025). Acara ini digelar di ruang rapat Kantor Bupati Natuna.

Bupati Cen Sui Lan, Wakil Bupati Jarmin Sidik, DPRD, serta jajaran perangkat daerah dan instansi vertikal turut hadir dalam kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah secara resmi meluncurkan 80.081 lembaga Kopdes di seluruh Indonesia. Ia menegaskan, konsep Kopdes hadir sebagai solusi untuk memperkuat kelompok masyarakat ekonomi lemah melalui semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi.

“Konsep koperasi seperti lidi, jika satu akan mudah patah, tapi jika digabungkan menjadi sapu, akan kuat dan berguna. Ini adalah semangat ekonomi kerakyatan,” tegas Presiden.

Presiden juga menyoroti ketimpangan distribusi subsidi dan hasil pertanian yang merugikan petani, serta dominasi rentenir yang menjerat warga desa.

Ia menyampaikan perlunya langkah besar dan berani untuk memperbaiki sistem distribusi kebutuhan pokok dan menghapus praktik ekonomi yang tidak adil.

Sebagai solusi, Kopdes akan diberi fasilitas lengkap, mulai dari gudang desa, gerai sembako, unit simpan pinjam, apotek obat generik, hingga kendaraan angkut barang. Tujuannya untuk memperlancar distribusi hasil pertanian, perikanan, dan kebutuhan pokok hingga ke pelosok desa.

Presiden menegaskan bahwa Kopdes akan dikelola dengan transparan, berbasis teknologi, dan diawasi langsung oleh kepala desa. Pemerintah juga menyiapkan sistem pengawasan ketat agar Kopdes benar-benar menjadi milik rakyat.

“Koperasi bukan alat kapitalis, tapi sarana kedaulatan dan kemerdekaan ekonomi. Jika rakyat belum bisa makan dan berobat, maka mereka belum sepenuhnya merdeka,” pungkas Presiden. (Man)

Advertisement

Trending