Ekonomi
Perang Dagang, Baru 2 PMA Relokasi ke Batam yakni Pegatron dan Simatelex
Batam, Kabarbatam.com- Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China terus menghangat. Dampak dari ‘trade war’ itu, beberapa perusahaan di China dan sekitarnya memilih relokasi ke sejumlah negara Asean agar produk mereka tetap bisa masuk ke pasar Amerika.
Beberapa negara menjadi tujuan relokasi, di antaranya Vietnam, Thailand, Malaysia, Myanmar dan Kamboja. Indonesia juga mencoba memanfaatkan momentum itu untuk menarik investor dari China dan Taiwan.
Dari sekian banyak perusahaan yang relokasi, Vietnam menjadi tujuan utama investor. Sesuai data yang dibeberkan Bank Dunia perwakilan Indonesia, dari sekitar 30 perusahaan yang relokasi, 23 di antaranya memilih Vietnam.
Sisanya menyebar ke Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Myanmar. Hal ini memantik perhatian pemerintah Indonesia, mengingat Presiden Joko Widodo menyatakan dari puluhan perusahaan yang relokasi dari China, tak ada satupun yang masuk ke Indonedia.
Tak heran, Indonesia mulai gencar melakukan berbagai upaya, termasuk promosi investasi ke sejumlah negara termasuk China. Presiden kembali menekankan kementerian/lembaga agar PMA yang ingin masuk ke Indonesia diberi berbagai kemudahan.
Terkait perang dagang tersebut, Indonesia khususnya Batam sudah dilirik oleh beberapa perusahaan asing. Ada dua penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Batam saat trade war itu mulai terasa, yakni Pegatron dan Simatelex.
“Sebenarnya ada dua PMA yang masuk sejak awal-awal trade war ini, yaitu Pegatron dan Simatelex,” ungkap Manager Admin dan General Affair Batamindo Tjaw Hioeng kepada Kabarbatam.com.
Tjaw mengatakan, dua perusahaan tersebut walaupun bukan perusahaan asal China tetapi mereka beroperasi di China.
“Simatelex adalah perusahaan asal Hongkong dan di China punya empat plant (pabrik),” ujarnya.
Ia mengatakan, khusus plant Batam itu memproduksi coffee marker yang khususnya di ekspor ke pasar Amerika Serikat (AS).
“Perkembangannya cukup cepat karena dalam waktu beberapa bulan saja, sudah ekspor dan saat ini jumlah tenaga kerjanya sudah hampir mencapai 300 orang. Mereka dapat NIBnya sejak 1 Februari 2019,” ungkap Tjaw.
Sedangkan PT Pegatron Technology Indonesia, dengan membawa bendera Pegatron Corporation, juga telah meresmikan pabrik pertamanya di Batam.
Pabrik yang dibangun dengan nilai investasi USD40 juta tersebut berada di Kawasan Industri Batamindo.
Dengan nilai investasi setara Rp564 miliar, Pegatron sebagai salah satu pemasok komponen terbesar untuk Apple asal Taiwan, itu akan menyerap 1.600 tenaga kerja.
“Secara bertahap, kami akan merekrut tenaga kerja,” kata Vice Chairman of Pegatron, Mr. Jason Cheng di sela acara peresmian pabrik PT Pegatron Technology Indonesia di kawasan Batamindo, Mukakuning, Batam.
Pabrik Pegatron di Batam, akan memproduksi komponen elektronik seperti chip nirkabel dan semikonduktor untuk pemancar Wifi.
Pembangunan pabrik Pegatron di Batam tak lepas dari panasnya perang dagang antara China dan Amerika. AS sebelumnya telah menaikkan tarif impor beberapa produk China sebesar 25 persen. Barang-barang impor itu nilainya sekitar USD250 miliar. (war)
-
Batam3 hari ago
Polda Kepri Gerebek Server Judi Online Terbesar di Batam, Omzet Capai Miliaran Per Bulan
-
Batam2 hari ago
Kampanye Akbar Paslon ASLI Jelang Masa Tenang Dipadati Ribuan Simpatisan dan Pendukung
-
Advertorial1 hari ago
Hari Pertama Setelah Cuti, Rudi Tinjau Proyek Infrastruktur Strategis untuk Wujudkan Kota Modern dan Bebas Kemacetan
-
Batam2 hari ago
Kendalikan Judi Online Beromzet Miliaran di Batam, Perjalanan Kakak Beradik Candra dan Anton Berakhir di Bui
-
Advertorial2 hari ago
Resmikan Sekretariat BPD KKSS Kota Batam, Warga KKSS Dihibur Atraksi Pesulap Mr. Mind Muhammad
-
Batam3 hari ago
Buka Rute Roro Batam-Johor, BP Batam Dorong Pengembangan Pariwisata dan UMKM Kota Batam
-
Batam20 jam ago
Usai Terima SK dari Ketua BPW Kepri, Pengurus BPD KKSS Batam Gelar Pelantikan Desember 2024
-
Batam2 hari ago
Belanja Fiktif Gunakan Anggaran RSUD Embung Fatimah, Kejari Batam Tetapkan 2 Orang Tersangka