Batam
PT King Shining Industry Tegaskan Perusahaan Tidak Pernah Membuang Limbah B3
Batam, Kabarbatam.com– Perusahaan penanaman modal asing, PT King Shining Industry menegaskan bahwa perusahaannya tidak pernah membuang limbah bahan beracunndan berbahaya di lingkungan sekitar kawasan industri Wiraraja Group seperti yang diberitakan media.
Hal itu ditegaskan Manager HRD PT King Shining Industry, Murni, mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan perusahaannya membuang limbah B3 di laut di sekitar kawasan industri.
“Pemberitaan tersebut tidak benar. Perusahaan tidak pernah membuang limbah B3. Kalau itu limbah, tanaman-tanaman atau pohon yang ada di lokasi pasti mati. Jadi, tidak benar ada pembuangan limbah,” ungkap Murni kepada wartawan.
Terkait pemberitaan tersebut, sambung Murni, lokasi yang disebut ada limbah B3 telah diinspeksi oleh DLH, Komisi III DPRD Kepri dan instansi terkait dan tidak ditemukan adanya pembuangan limbah di sana.

“Kami sudah mengklarifikasi hal tersebut kepada DLH, Komisi III DPRD Kepri, dan instansi terkait bahwa perusahaan tidak membuang limbah B3 seperti yang diberitakan.”
Dan hasil penelusuran dan inspeksi yang dilakukan di lapangan juga tidak ditemukan adanya pembuangan limbah. “Bahwa ada limbah dibuang ke laut juga tidak benar. Lokasi yang ada dalam berita bukan laut, tetapi itu tepi pagar perusahaan.
Perusahaan mensinyalir ada pihak yang ingin mencari masalah dengan menyebut perusahaan membuang limbah B3. “Kami mensinyalir ada bekas karyawan yang membuang limbah di sana, seakan-akan limbah itu dibuang oleh perusahaan kemudian diekspose ke media,” ujarnya.
“Dugaan kami, karyawan yang telah resign tersebut ingin menyudutkan perusahaan. Kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut hal ini. Kami akan laporkan pihak yang sudah mencemarkan nama baik perusahaan,” tambah pengawas perusahaan, Rian Jimmy Simatupang.
Ia menegaskan bahwa perusahaan tidak pernah membuang limbah di lokasi tersebut.”Lingkungan tersebut bukan lokasi untuk pembuangan limbah dan tidak pernah ada limbah B3 di situ seperti yang disebut dalam pemberitaan. Tidak benar juga perusahaan membuang limbah ke laut,” tegasnya.
Rian menambahkan bahwa terkait pemberitaan tersebut jangan digiring ke masalah politik, karena pihaknya mensinyalir ada upaya pemberitaan tersebut direkayasa untuk kemudian digiring ke masalah politik.
“Di perusahaan sebelumnya ada sekitar 1.000 pekerja, karena dampak pandemi covid yang juga mendera perusahaan sehingga kini tersisa ratusan pekerja saja. Di tengah situasi seperti ini seharusnya semua pihak memiliki kepekaan. Jangan membuat rekayasa lalu kemudian ini digiring ke masalah politik,” pungkasnya. (*)
-
Batam3 hari agoBeredar Video Dugaan Penganiayaan Kepala BC Batam Terhadap Bawahannya, Zaky: Itu Tidak Benar
-
Natuna21 jam agoDana Desa Rp52 Miliar di Natuna Rawan Salah Kelola, Kejati Kepri Ungkap Temuan Administratif
-
Batam19 jam agoMassa Simpatisan Padati Kantor DPC Partai Gerindra, Iman Sutiawan: Jaga Harkat Martabat Partai!
-
Natuna2 hari agoTol Laut Belum Maksimal, Pengusaha Natuna Keluhkan Keterbatasan Reefer Container
-
Batam1 hari agoHari Jadi ke-196 Batam, Amsakar-Li Claudia: Kota Maju Dibangun dari Kebersamaan
-
Headline3 hari agoCen Akan Perjuangkan Harga Jagung Tinggi ke Bulog
-
Headline2 hari agoInvestasi Pasir Kuarsa di Natuna Disorot, PT MMI Tegaskan Komitmen Patuh Hukum dan Lindungi Hak Masyarakat
-
Headline2 hari ago99% Layanan Telkomsel Pulih Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Sumatera Barat



