Connect with us

Batam

Seorang Polisi Terluka Kena Lemparan Batu Pendemo, Situasi Depan Kantor BP Batam Sudah Kondusif

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20230911 Wa0063
Aipda Joker mendapatkan perawatan oleh tim medis.

Batam, Kabarbatam.com – Aksi unjuk rasa di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, berlangsung ricuh, Senin (11/9/2023).

Kericuhan tersebut diduga dipicu lantaran pengunjuk rasa merasa tak puas dengan  penjelasan yang disampaikan oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi saat menemui massa terkait Pengembangan Pulau Rempang-Galang.

Massa yang demo lalu bertindak anarkis, mencoba menerobos masuk ke Kantor BP Batam. Mereka melemparkan batu dan kayu ke arah gedung.

Tak ayal, tindakan anarkis massa menyebabkan seorang anggota kepolisian, Aipda Joker terkena lemparan batu. Joker terluka. Ia langsung mendapatkan pertolongan dari tim medis Polda Kepri dan Polresta Barelang.

IMG-20230911-WA0061

Melihat situasi yang tidak kondusif, petugas kepolisian terpaksa melepaskan gas air mata serta menembakan water canon ke arah kerumunan massa. Massa pun berhamburan.

Sebelumnya, massa yang tergabung dalam Laskar Pembela Marwah Melayu sejak pagi memadati kantor BP Batam. Mereka berunjuk rasa menyampaikan penolakan relokasi 16 Kampung Tua di Rempang Galang.

Mereka juga meminta agar  tim terpadu menertibkan posko yang telah didirikan di Rempang dan meminta aparat penegak hukum untuk mengintimidasi masyarakat Rempang-Galang.

“Kami juga meminta saudara-saudara kami yang ditahan di Polresta Barelang agar dibebaskan tanpa syarat,” ungkap Koordinator Umum Laskar Pembela Marwah Melayu, Ori saat berorasi.

Pantauan wartawan di lokasi, situasi di depan Kantor BP Batam kembali normal dan kondusif. Massa yang demo lalu membubarkan diri.

IMG-20230911-WA0035

Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah menetapkan Pengembangan Pulau Rempang sebagai Program Strategis Nasional. Berbagai proyek dan industri strategis akan dibangun di kawasan seluas 17 ribu hektare tersebut.

Kawasan ini akan menjadi magnet bagi masuknya investasi di berbagai sektor, seperti: industri, jasa, dan pariwisata. Di kawasan pulau ini juga akan dibangun sejumlah fasilitas, di antaranya pelabuhan bertaraf internasional.

Pemerintah melalui BP Batam telah menyiapkan relokasi bagi warga yang bermukim di 16 kampung di Rempang-Galang. Kawasan relokasi telah disiapkan BP Batam dengan sejumlah fasilitas yang ada di dalamnya. Setiap warga mendapatkan bangunan rumah type 45 dan gratis WTO selama 30 tahun.

Fasilitas di pemukiman warga di antaranya sarana prasarana pendidikan, mulai SD, SMP hingga SMA. Termasuk pusat belanja berupa pasar dan pelabuhan bagi nelayan setempat.

Tidak hanya itu, pengembangan Pulau Rempang juga akan melibatkan masyarakat setempat. BP Batam juga akan memberikan pendidikan dan pelatihan bagi warga dan pemuda di Pulau Rempang-Galang.

Ditargetkan investasi di Rempang mampu menyerap 300 ribu tenaga kerja hingga tahun 2080 mendatang. Salah satu investor sudah menyatakan minatnya berinvestasi di Rempang dengan nilai investasi berkisar Rp175 triliun.(Atok/***)

Advertisement

Trending