Connect with us

Batam

Serap Aspirasi Warga, Walfentius Tindaon Atensi soal Sampah dan Rekrutmen Tenaga Kerja Tempatan

Published

on

Img 20250802 wa0063
Anggota DPRD Kota Batam Fraksi Partai Golkar, Walfentius Tindaon reses di Pancur Pelabuhan, RT 04/RW 05 Kelurahan Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam, Jum'at (1/8/2025) malam.

Batam, Kabarbatam.com – Serap aspirasi masyarakat, Anggota DPRD Kota Batam Fraksi Partai Golkar, Walfentius Tindaon reses di Pancur Pelabuhan, RT 04/RW 05 Kelurahan Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam, Jum’at (1/8/2025) malam.

Diketahui, reses anggota DPRD Batam Walfentius Tindaon dihadiri langsung oleh, Camat Sei Beduk Dwiki Septiawan, perangkat RT/RW setempat, tokoh masyarakat serta warga.

Dalam pelaksanaannya, kehadiran anggota DPRD Batam Walfentius Tindaon untuk menyerap aspirasi masyarakat Pancur Pelabuhan ini disambut hangat puluhan warga. Mereka sangat antusias hingga acara ini berjalan lancar.

Memasuki sesi tanya jawab, adapun sejumlah aspirasi yang cukup menonjol disampaikan warga dalam reses kali ini diantaranya, soal rekrutmen tenaga kerja anak tempatan, keterlambatan pengangkutan sampah dan masalah banjir.

 

Anggota DPRD Batam Walfentius Tindaon mengatakan, perihal perekrutan tenaga kerja tempatan memang tidak ada aturan yang mengikat dalam Undang-Undang Omnibus Law. Tetapi aspirasi ini tetap akan di sampaikan ke Walikota bagaimana selanjutnya, minimal para pengusaha yang berinvestasi di Kota Batam dapat merekrut masyarakat tempatan untuk bekerja.

“Pentingnya kekompakan forum RT/RW untuk mengatasi persoalan rekrutmen tenaga kerja tempatan. Andai kata, melalui forum RT/RW ini kita dapat duduk bersama dengan beberapa perusahaan yang bersedia merekrut tenaga kerja tempatan. Dalam pertemuan ini secara otomatis mendapat masukan dan kemungkinan besar jika hal ini kita lakukan akan berhasil,” ungkap Walfentius Tindaon.

Persoalan Banjir

Persoalan banjir yang dikeluhkan warga Pancur, tentu hal ini menjadi bagian perhatian serius dari pemerintahan yang baru. Disamping menyusun strategi, Walikota Batam Amsakar Achmad bersama Wakil Walikota Li Claudia Chandra sampai saat ini tidak tinggal diam dengan persoalan itu.

“Evaluasi dan sidak di lapangan terus di lakukan oleh pimpinan kita. Bahkan, saat ini developer perumahan yang ingin melakukan investasi di Kota Batam, sebelum membangun diminta untuk mengkaji ulang aspek dampak lingkungan di kemudian hari. Saya meyakini dengan pemerintah baru, pastinya fokus mengatasi persoalan banjir ini,” jelasnya.

Persoalan keterlambatan pengangkutan sampah

Faktor keterlambatan pengakutan sampah di lingkungan masyarakat menjadi keresahan warga Pancur. Perlu dipahami, bahwa volume kepadatan penduduk juga sangat mempengaruhi jumlah volume sampah.

Petugas kebersihan sudah bekerja maksimal melakukan proses evakuasi sampah. Tetapi, jumlah volume sampah yang kian hari semakin bertambah membuat petugas semakin kualahan.

“Faktor kepadatan penduduk sangat mempengaruhi terhadap jumlah volume sampah. Beberapa perkembangan yang telah kita lakukan dari Komisi III DPRD Batam untuk mengatasi persoalan sampah salah satunya menambahkan anggaran. Bahkan, untuk wilayah Piayu kita juga sudah tempatkan lahan untuk membangun lokasi pemusnahan sampah dengan tujuan mengurangi potensi penumpukan sampah,” tutur Walfentius.

 

Satu sisi, Walikota Batam Amsakar Achmad besama Wakil Walikota Batam Li Claudia Chandra telah mengatensi khusus persoalan sampah ini dalam Proyek Strategis Daerah (PSD).

“Untuk mengatasi penumpukan sampah, pemerintah telah menambah armada pengangkutan baru dan kontainer sampah. Tetapi, sulitnya jangkauan lokasi evakuasi sampah juga sangat berpengaruh, apalagi masuk dalam gang kecil perumahan yang cukup sulit untuk di jangkau, sehingga terjadilah keterlambatan proses evakuasi sampah,” jelasnya.

Lanjut, Walfentius menyampaikan, untuk mengatasi persoalan ini, masyarakat harus dapat lebih bersabar. Pemerintahan yang baru saat ini pastinya akan membawa perubahan ke arah lebih baik ke depan.

“Saya meyakini pemerintahan baru saat ini akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik ke depan. Jadi, masyarakat diharapkan dapat bersabar,” tuturnya.

Sementara itu, menyikapi persoalan keterlambatan pengakutan sampah, Camat Sei Beduk Dwiki Septiawan menjelaskan, bahwa saat ini untuk wilayah Kecamatan Sei Beduk telah disiapkan 5 titik bin kontainer sampah. Hanya saja, pengangkutan bin kontainer tersebut mengalami keterlambatan.

“Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Sei Beduk saat ini cukup padat dan terus bertambah sehingga mempengaruhi jumlah volume sampah. Kalau soal armada pengangkut sampah, sudah memadai dan tidak ada masalah hanya saja terjadi keterlambatan pengakutan bin sampah,” ujar Dwiki Septiawan.

Menurut Dwiki, banyaknya penambahan perumahan baru dan perpindahan penduduk ke wilayah Sei Beduk sangat mempengaruhi kepadatan itu sendiri. Sehingga persoalan sampah dan lainnya di tengah masyarakat kerap terjadi.

“Faktor inilah juga sangat berpengaruh terhadap penambahan jumlah volume sampah di wilayah Sei Beduk. Kalau persoalan banjir, sampai saat ini Pemerintah Kota Batam telah ekstra berupaya melakukan normalisasi aliran sungai secara berkala dan menyeluruh,” pungkasnya. (Atok)

Advertisement

Trending