Connect with us

Batam

Siagakan Water Cannon, Polisi Bubarkan ‘Paksa’ Massa Driver di Pelabuhan Batam Centre

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F38068424

Batam, Kabarbatam.com– Keributan antara driver taksi online dengan taksi konvensional kembali terjadi di kawasan Pelabuhan Batam Centre, Kota Batam, Selasa (3/12/2019).
Belum diketahui pasyi penyebab keributan tersebut. Namun sejumlah driver online sempat masuk melintasi pintu masuk pelabuhan dan mencari oknum taksi pangkalan yang diduga memicu keribugan dengan rekan mereka. 
Kejadian itu bermula ketika seorang driver online menjemput penumpangnya di kawasan pelabuhan tersebut. Tak terima kehadiran taksi online, keributan tak dapat dielakkan. 
“Kami minta agar pelaku diproses. Seharusnya sama-dama saling menjaga dan menghargai. Jangan seeaknya mau main pukul dan main hakim sendiri,” ujar salah satu di antara mereka memprotes kejadian itu.
Keributan di dalam kawasan pelabuham sempat menyita perhatian warga maupun penumpang yang ada di pelabuhan. Bahkan situasi sempat tak terkendali karena ramainya driver online dan driver pangkalan di lokasi.
Meski demikian, tak lama berselang situasi dapat dikendalikan setelah aparat kepolisian dari Sabhara Polresta Barelang dan Polsek Batam Kota tiba di lokasi dan mengendalikan situasi di lapangan. 
Akibat keributan tersebut arus lalu lintas di depan pelabuhan tersendat. Beberapa anggota kepolisian tampak mengatur arus lalu lintas. Kerumunan warga juga tampak di lokasi.
“Sudah..sudah, warga silahkan bubar. Ayo bubar,” seru seorang polisi yang meminta warga meninggalkan lokasi. 
Sementara itu, dalam video yang beredar di media sosial whatsapp, tampak kerumunan warga di sekitar Pelabuhan Internasional Batam Centre. Dari tengah kerumunan, tiba-tiba seorang warga diduga driver pangkalan menendang salah satu pengemudi driver gojek di lokasi.
Sontak kejadian tersebut memancing kemarahan driver online dan pengemudi gojek. Mereka mendatangi pelaku. Namun dengan sigap polisi yang berada di lokadi langsung melerai dan mengamankan pria tersebut agar keributan tidak semakin meluas.
Kerumunan warga dan driver online yang memarkir kendarannya hingga di bundaran BP Batam dibubarkan ‘paksa’ oleh pihak kepolisian. Polisi menghimbau mereka meninggalkan lokasi dan tidak memarkir kendaraannya di badan jalan.
“Bagi pemilik kendaraan, silahkan mengambil kendaraannya dan tidak memakirkan di pinggir jalan. Jangan sampai mobilnya diderek petugas ke Polresta Barelang,” ujar Kasat Shabara Polresta Barelang Kompol Firdaus. Tampak di lokasi polisi menyiagakan mobil water canon.
Keributan antara driver online dengan pangkalan bukan pertama ini terjadi. Sebelumnya, keributan yang hampir sama juga terjadi di Bandara Hang Nadim Batam, BCS Mall, dan juga di kawasan Pelabuham Harbour Bay. 
Pemerintah Kota Batam diharapkan dapat segera membuat regulasi agar dapat meredam perselisihan yang kerap terjadi antara driver online dan driver pangkalan. Terlebih kejadiannya di objek dan destinasi yang menjadi kunjungan wisatawan mancanegara. 
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Ardiwinata tak dapat berkomentar banyak karena regulasi terkait driver online dan driver konvendional ada di Dishub Provinsi.
“Regulasinya ada pada Pemerintah Provinsi,” ujar Ardiwinata saat dimintai tanggapannya. (adi)

Advertisement

Trending