Batam
Soal Keberadaan Puluhan TKA asal Tiongkok di PT KIDE, Ini Penjelasan Imigrasi Batam
Batam, Kabarbatam.com – Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam angkat bicara soal keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok yang ditampung di sejumlah ruko kawasan CNN, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Kepala Imigrasi Batam Samuel Toba melalui Kepala Bidang Teknologi dan Informasi Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Kharisma Rukmana mengatakan, bahwa Imigrasi Batam telah melakukan pemantauan, pengawasan Keimigrasian sejak tanggak 15 hingga 20 Mei 2024 dan telah bertemu dengan pihak penjamin dari TKA tersebut yakni PT. Nusa Solar Indonesia.
Menurut Kharisma, pengawasan ini dilakukan setelah penelusuran kesisteman dan tindak lanjut dari informasi pengaduan masyarakat perihal aktivitas TKA di lingkungan kerja tersebut.
“Hasil pengawasan Keimigrasian dari kami adalah terdapat 86 WNA Tongkok dengan 68 pemegang ITAS dan 18 pemegang ITK. Sementara itu, untuk PT. KIDE Internasional Indonesia terdapat 9 WNA Tiongkok pemegang ITAS,” ujar Kharisma kepada wartawan Kabarbatam.com, Jum’at (17/5/2024) siang.
Lanjut, Kharisma Rukmana menjelaskan, berdasarkan hasil penelusuran dan pengawasan keimigrasian tersebut, bahwa tidak ditemukan penyalahgunaan dokumen Keimigrasian dan izin tinggal oleh TKA yang bekerja disana.
“Tidak ditemukan penyalahgunaan dokumen Keimigrasian dan izin tinggal oleh TKA yang bekerja disana,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ratusan orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok disinyalir tak mengantongi izin Keimigrasian yang lengkap ditampung di sejumlah unit ruko wilayah Kecamatan Nongsa Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Diketahui, Tenaga Kerja Asing yang didominasi berasal dari Negara Cina (Tiongkok). Mereka dipekerjakan sebagai welder di PT KIDE Kabil Batam yang berlokasi di Kawasan Industri PT Nusa Solar Indonesia.
Keberadaan puluhan TKA ini tentu menimbulkan kecurigaan. Informasi yang diperoleh pewarta, TKA asal cina tersebut masuk ke Indonesia hanya bermodal Visa Wisata.
Bahkan, masyarakat juga mengganggap keberadaan TKA Tiongkok ini ilegal. Mereka kerap kucing-kucingan ketika melihat petugas patroli.
“Kalau datang petugas, mereka lari tunggang langgang ketakutan bersembunyi di gorong-gorong, selokan dan semak-semak,” ungkap Agus salah satu mantan pekerja di perusahaan tersebut.
Agus menuturkan, ada sekitar 100 lebih pekerja asal Cina yang direkrut oleh PT KIDE. Mereka diperlakukan istimewa dan sangat berbeda dengan pekerja lokal.
“Sekarang ini ada kurang dari 100 orang TKA ilegal asal Cina dalam PT KIDE itu. Bahkan pas bulan puasa kemarin, sudah ada yang mati ketimpa besi dan kasus kematiannya cepat sekali ditutup,” ujarnya, Jum’at (17/5/2024).
Lanjut, Agus menyampaikan, para pekerja asing yang di datang dari Cina itu sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia dan harus didampingi penerjemah.
“Mereka tidak bisa sama sekali berbahasa Indonesia. Bahkan, saat di lokasi kerja pun TKA tersebut kerap membuat gaduh dengan pekerja lokal,” terangnya.
Agus berharap, pihak instansi terkait dapat mengungkap kasus ini. Keberadaan TKA tersebut sudah jelas menyalahi peraturan ketenagakerjaan.
“Saya rasa, ada oknum yang sengaja menutup mata terkait keberadaan mereka. Mana mungkin berani mereka jika tidak ada yang melindungi,” jelasnya. (Atok)
-
BP Batam2 hari ago
Presiden Jokowi Resmi Tetapkan KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam
-
Batam20 jam ago
5 Orang Perekrut PMI Ilegal Ditangkap Polda Kepri, Seorang Pelaku WN Malaysia
-
BP Batam2 hari ago
Plh Kepala BP Batam Terima Kunjungan Konsulat Jenderal India di Medan, Jajaki Kerjasama KEK Kesehatan
-
BP Batam3 hari ago
Update PSN Rempang Eco-City, 5 KK Tempati Rumah Baru di Tanjung Banun
-
Batam3 hari ago
Kejari Batam Masih Tunggu Audit BPK untuk Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi RSUD Embung Fatimah
-
Headline2 hari ago
Plt Gubernur Marlin Ajak ASN Terus Berkontribusi untuk Memajukan Provinsi Kepri
-
Kepri2 hari ago
Silmy Karim: Tarik Wisatawan Asing, Imigrasi Berikan Bebas Visa Kunjungan ke Batam, Bintan dan Karimun bagi Pemegang PR Singapura
-
Ekonomi3 hari ago
TelkomGroup Perkuat Digitalisasi Maritim melalui Pemanfaatan Satelit Merah Putih 2