Connect with us

Batam

Tandatangani MoU Bersama PT Moya Indonesia, BP Batam Ingin Pengelolaan Air Bersih di Batam Lebih Baik Lagi

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F117766144
Badan Pengusahaan (BP) Batam secara resmi melakukan penandatangan Momerandum of Understanding (MoU) pengelolaan masa transisi SPAM dengan PT Moya Indonesia, di Balairung Sari Lt 3, Gedung Bida Utama, Kantor BP Batam, Senin (14/9/2020).

Batam, Kabarbatam.com– Badan Pengusahaan (BP) Batam melakukan penandatangan kerjasama atau Momerandum of Understanding (MoU) pengelolaan masa transisi SPAM dengan PT Moya Indonesia, di Balairung Sari Lt 3, Gedung Bida Utama, Kantor BP Batam, Senin (14/9/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BP Batam H. Muhammad Rudi menyampaikan perihal dipilihnya PT Moya Indonesia untuk mengelola air bersih selama masa transisi atau selama enam bulan ke depan.
Rudi mengungkapkan bahwa pemilihan PT Moya Indonesia untuk mengelola air bersih di Batam sudah sesuai dengan prosedur. Rudi juga menyampaikan bahwa ke depan BP Batam menginginkan agar pengelolaan air bersih di Batam harus lebih baik lagi.
“Kita menginginkan pengelolaan air di Batam lebih sempurna lagi, dan ke depan tidak ada lagi masalah rationing atau penggiliran pasokan air ke pelanggan,” ujarnya.

PT Moya Indonesia yang akan mengelola air bersih di Batam selama enam bulan ke depan diharap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Batam.
“Harapan kita agar masalah pengiliran  bersih kepada pelanggan tidak boleh terjadi lagi. Kita ingin agar air bersih di Batam dapat dikelola lebih baik lagi untuk melayani masyarakat Batam,” ujarnya.
Terkait dengan pemilihan PT Moya Indonesia untuk mengelola air bersih selama enam bulan ke depan, ungkap Rudi bahwa pihaknya tidak ada kepentingan apa pun terkait dengan pemilihan PT Moya Indonesia.
Rudi menguraikan, pelelangan untuk pengelolaan air bersih di Batam sudah dibuka dan ada empat perusahaan yang mendaftar. “Salah satunya yang ikut dalam pelelangan adalah PT ATB. Namun dalam perjalanannya, PT ATB menarik diri sehingga tersisa ada tiga perusahaan yang ikut lelang,” ujarnya.

Ketiga perusahaan tersebut yakni, PT Moya Indonesia, PT PP Infrastruktur, dan PT Suez. Dalam proses perjalanannya, ungkap Rudi lagi, ada dua perusahaan yang melengkapi, yaitu PT PP Infrastruktur dan PT Moya Infonesia.
Setelah itu masuk pada tahapan seleksi. “Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan tim, PT Moya Indonesia terpilih untuk mengelola air bersih di Batam selama enam bulan ke depan.”
PT Moya Indonesia terpilih dalam pengelolaan masa transisi SPAM di Batam selama enam bulan ke depan. Rudi dalam kesempatan tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya tidak ada kepentingan apapun terkait dipilihnya PT Moya Indonesia mengelola air di Batam.
Rudi menegaskan tidak mengenal PT Moya Indonesia. Pemilihan PT Moya murni demi kepentingan masyarakat Batam. Tim memilih PT Moya dengan alasan agar pelayanan air bersih kepada masyarakat Batam dan investor terlayani dengan profesional dan baik.
“Kita ingin agar masyarakat Batam dan investor benar-benar terlayani dengan baik,” pungkasnya. (*)

Advertisement

Trending