Connect with us

Kepri

Temuan BPK dan Kisruh di Sekwan DPRD Kepri Memantik Amarah Jumaga Nadeak

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

img 20220629 162531
Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak (Foto: JPNN)

Tanjungpinang, Kabarbatam.com – Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak tak bisa menyembunyikan kegeramannya. Itu lantaran polemik personal di internal Sekwan DPRD Kepri memantik amarahnya.

Jumaga pun meminta agar kisruh di internal sekretariat dewan segera dihentikan. Kisruh itu, kata politisi PDIP ini, hanya menguras energi. “Hal itu sama sekali tak produktif, hanya buang-buang energi. Hentikan segera!,” kata Jumaga dengan nada tinggi.

Kemarin (29/6), Jumaga sudah memanggil orang-oramg yang bikin kisruh di Sekwan. Satu per satu, mereka ‘diceramahi’.

“Saya tahu siapa orang-orangnya, sudah saya panggil ke ruangan. Apa-apaan ini. Tugas kita melayani rakyat, bukan yang lain,” geram legislator partai pimpinan Megawati Soekarno Putri ini.

Jumaga menuturkan, persoalan muncul sejak ditempatkannya pejabat bernama Martin Maromon sebagai Sekwan yang baru.

Di mata Jumaga, Martin adalah sosok yang sangat kompeten dan punya integritas tinggi. Kehadiran Martin diakuinya membawa angin perubahan.

“Jujur, sekretariat ini berantakan sejak lama. Pak Martin datang dengan komitmen bersih-bersih piring yang sudah retak. Performa ini bikin gelisah banyak orang, maka dicari-cari kesalahannya,” jelas Opung

Ada Temuan BPK

Di bagian lain, Jumaga juga menyinggung perihal temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Laporan Hasil Pemeriksan (LHP) DPRD Kepri Tahun Anggaran (TA) 2021.

Total temuan BPK tersebut di DPRD Kepri mencapai Rp1,1 miliar. Nilai ini berasal dari 3 kegiatan, yakni SPPD, kegiatan sewa kapal dan pengadaan 56 unit iPad Pro 11 untuk anggota DPRD Kepri.

“Benar ada temuan, prosesnya dalam 60 hari ke depan itu pihak ketiga disuruh kembalikan. Ya kembalikanlah, kita kawal sama-sama prosesnya,” tegas Ketua.

Jumaga menggunakan metafora filosopi kopi sebagai solusi menghentikan kisruh di tubuh Setwan DPRD Kepri.

“Kopi itu akan kembali jernih kalau tidak terus diaduk-aduk. Saya minta semua pihak untuk berhenti berpolemik. Jangan diperkeruh lagi.” (*)

Advertisement

Trending