Connect with us

Batam

Guskamla Koarmada I Bekuk Lima Perompak Kapal Asing di Selat Singapura

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20210223 101708
Lima orang pelaku pencurian diatas kapal Tango Bravo Danum 50 dan Tongkang Linau 133 berbendera Malaysia yang sedang berlayar di Selat Singapura berhasil dibekuk TNI Angkatan Laut (AL), Senin (22/02/2021).

Batam, Kabarbatam.com – Lima orang pelaku pencurian diatas kapal Tango Bravo Danum 50 dan Tongkang Linau 133 berbendera Malaysia yang sedang berlayar di Selat Singapura berhasil dibekuk TNI Angkatan Laut (AL), Senin (22/02/2021).

Dengan menggunakan dua speed boat dan merapat ke badan kapal asing tersebut, kelima pelaku melakukan aktivitas pemindahan barang dari kedua kapal tersebut.

Komandan Guskamla Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Yayan Sofyan mengatakan, kapal Tango Bravo Danum 50 dan Tongkang Linau 133 itu sedang berlayar dari Klang menuju Serawak.

“Pada saat melintas di perairan Karang Banteng kapal tersebut didatangi oleh 2 buah speed boat dan saat itu KRI Siwar sedang melakukan patroli keamanan laut di perairan tersebut dan ditemui para tersangka sedang melakukan aksinya,” ungkap Yayan Sofyan.

Dijelaskan Yayan, lima orang tersangka tertangkap tangan sedang melakukan aksinya, yakni sedang memindahkan kabel dari Tongkang Linau 133 ke Speed Boat.

Kegiatan pencurian tersebut bukan pertama kalinya dilakukan, sebab akibat ulah mereka sangat berdampak terhadap kepercayaan Internasional kepada Indonesia.

“Selat Singapura merupakan perairan vital di Indonesia, selama aksi tersebut berjalan, sering meresahkan para pengguna laut Internasional maupun domestik yang berlayar di Selat Singapura. Selama tahun 2020 sendiri sekitar 62.639 kapal asing yang berlayar di selat malaka dan selat Singapura itu, untuk itu kita tetap berupaya menjaga kepercayaan masyarakat Internasional,” jelasnya.

Lanjut Yayan menyampaikan, para pelaku melancarkan aksi pencurian dengan segala macam bentuk barang yang berada di laut, dalam aksinya juga di temukan jerigen minyak diatas speed boat tersebut.

“Tim juga menemukan sejumlah jerigen di dalam speed boat tersebut. Jadi para tersangka itu multiplayer, apapun peluang yang bisa diambil dari kapal yang melintas. Untuk tindak lanjutnya masalah tersebut akan diserahkan kepada Lanal Batam agar di lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.

Sejauh ini, Batam sendiri sudah memilik 14 radar untuk memantau wilayah perairan selat Malaka dan Singapura, maka dari itu pihaknya berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan ilegal di kedua selat tersebut.

“Kita sendiri memiliki 14 radar untuk memantau wilayah perairan selat Malaka dan Singapura. Ada sekitar 14 ribu kapal berbendera asing di wilayah selat Malaka dan Singapura, apabila mereka melakukan Harbour Service di wilayah Indonesia ini merupakan pemasukan devisa yang luar biasa untuk negara,” pungkasnya. (Atok)

Advertisement

Trending