Connect with us

Ekonomi

Perang Dagang AS-China, Momentum bagi Batam Menarik Investor Asing

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F30102576

Batam, Kabarbatam.com– Perang dagang atau trade war antara AS dan China, bisa menjadi momentum bagi Batam untuk menarik investor asing, terutama dari China. 
“Ini kesempatan yang bagus bagi Kepri, khususnya Batam untuk mendatangkan investor asing (PMA) agar mau menanamkan modalnya,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri Fadjar Majardi saat pemaparan “Mempertahankan Momentum Pertumbuhan Ekonomi Kepri, Sabtu (21/9/2019).
Fadjar mengatakan, perang dagang antara AS dan China tak hanya menyangkut soal tarif, tapi banyaknya produk yang diproduksi di China termasuk AS saat ini. 
Sebelum trade war, investasi di China sangat tinggi. Pertumbuhan ekonomi di negara ini rata-rata 8-9%. Namun setelah perang dagang, investasi di negeri tirai bambu itu menurun.
Banyak produk dari China yidak bisaa masuk ke pasar AS. Sehingga satu persatu investor merelokasi pabriknya agar produk mereka bisa masuk ke Amerika. 
“Pilihan investor adalah kedekatan lokasi supaya produk mereka bisa masuk ke AS. Mereka juga cari wilayah yang prospek. Salah satunya adalah Vietnam,” ujar Fadjar. 
Mengapa lari ke Vietnam, karena dari segi lokasi terbilang dekat untuk menuju pasar Amerika. Selain itu banyak kemudahan yang diperoleh investor.
Berbicara tentang kedekatan atau lokasi, sambung Fadjar, Batam bisa menjadi salah satu tujuan investasi, terlebih lokasinya strategis. 
“Relokasi yang tepat, menurut kami yakni Batam, karena merupakan wilayah yang memang disiapkan bagi investor dan merupakan kawasan industri,” ungkapnya. 
“Gemes juga melihat (perang dagang) kenapa nggak ada (investor) yang masuk ke Batam,” tambahnya. 
Namun memang keputusan untuk relokasi industri ke Batam tidak gampang dan tidak serta merta langsung memutuskan bahwa harus pindah ke Batam. 
Untuk menyikapi hal ini, menurut Fadjar, mesti ada orang atau perusahaan dalam negeri yang mampu meyakinkan dan menjamin investor asing agar mau berinvestasi di Batam. 
Mesti ada perusahaan atau pengusaha di dalam negeri yang mampu menggandeng investor asing agar berinvestasi di Batam. Supaya investor yakin tentang kepastian berinvestasi di Batam.
Sekadar diketahui, perang dagang antara AS dan China saat ini juga berdampak pada ekonomi global. Perlambatan ekonomi global juga berdampak bagi perekonomian di Tanah Air. 
“Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini ada di angka 3,8%, naik dibandingkan periode sama tahun lalu sekitar 3,6%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional saat ini 5% dan ditargetkan tahun depan naik sekitar 5,2%,” tutul Fadjar. (Aan)

Advertisement

Trending