Connect with us

Headline

Alami Lonjakan Tajam COVID-19, Satgas Laut Karimun Perketat Jalur Keluar Masuk Penumpang

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F117245184
Ketua Tim Satgas Letkol Laut (P) Maswedi, M.Tr Opsla memimpin rapat FKPD di Mako Lanal TBK.

Karimun, Kabarbatam.com – Pasien yang terpapar Corona Virus Disease atau COVID-19 di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau mengalami lonjakan.
Berdasarkan data terakhir dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Karimun per 21 Oktober 2020 pukul 12.00 Wib, jumlah pasien yang dinyatakan positif terpapar virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut telah mencapai 101 pasien.
Dari 101 pasien positif COVID-19 itu, sebanyak 45 pasien positif masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit, 5 pasien positif meninggal dunia dan 51 pasien sudah dinyatakan sembuh.
Menanggapi melonjaknya kasus tersebut, Tim Satuan Tugas (Satgas) Laut pengendalian percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Karimun, mengambil langkah cepat dengan melakukan rapat koordinasi.
Rapat koordinasi bersama FKPD tersebut dilakukan di Mako Lanal Tanjungbalai Karimun, Kamis (22/10/2020).
Ketua Tim Satgas Letkol Laut (P) Maswedi, M.Tr Opsla, mengatakan bahwa digelarnya rapat koordinasi tersebut sesuai dengan kondisi terakhir serta berdasarkan hasil temuan saat pihaknya meninjau di pelabuhan beberapa waktu lalu.
“Dari hasil temuan, yang perlu dievaluasi masih ada warung tidak menggunakan masker, dan letak meja kursi itu harus berjarak,” kata Maswedi.
Kemudian, menurutnya, di ruang tunggu penumpang juga harus dilakukan pembenahan, seperti menerapkan tanda silang sebagai jarak harus dibuat dengan zig-zig.
Selain itu, jendela dalam ruang tunggu harus terbuka agar sirkulasi udara tetap segar dan tidak pengap.
“Tanda silang di ruang tunggu harus dibuat zig-zag dan jaraknya harus lebih jauh lagi dan seluruh jendela dibuka untuk sirkulasi udara,” ucap Maswedi.
Sambung Maswedi, dari hasil peninjauannya itu ditemukan tidak adanya sarana untuk cuci tangan di ponton atau dermaga pelabuhan.
Bahkan, penumpang di dalam kapal juga ditemukan tidak menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti duduk tidak dengan menjaga jarak.
“Penerapan prokol kesehatan harus ada di kapal maupun feri. Serta semua penumpang masuk dan datang harus dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh,” jelas Maswedi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Karimun Muhammad Firmansyah yang juga sebagai ketua harian gugus tugas mengaku evaluasi tersebut memang diperlukan mengingat kondisi terakhir kasus COVID-19.
“Kita (Karimun) sebagai daerah kepulauan, mau tidak mau pintu masuk melalui pelabuhan. Arus masuk di pelabuhan sangat deras, dari langkah-langkah yang akan kita lakukan sesuai hasil rapat, kita akan perketat penumpang masuk dan keluar,” ucap Firman.
Lebih lanjut, kata dia, terjadinya lonjakan tajam kasus COVID-19 itu juga membuat penuhnya ruang perawatan yang ada di RSUD Muhammad Sani sebagai rumah sakit rujukan.
Sehingga, sejumlah pasien positif terpaksa harus di kirim ke RS Khusus Infeksi Pulau Galang, Batam, untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Rumah sakit saat ini full, maka dari itu seluruh pemangku kepentingan harus bergerak kembali untuk menekan penyebaran Covid-19 ,” ujar Sekda.
Firmansyah kembali mengingatkan maayarakat Karimun agar mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menjaga pola hidup sehat. (Yogi)

Advertisement

Trending