Connect with us

Natuna

Diduga Imbas Perang Dagang, Penjualan Napoleon di Natuna Terganggu

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20250503 wa0047
Nelayan budidaya ikan napoleon dan kerapu di Natuna.

Natuna, Kabarbatam com – Nelayan budidaya ikan napoleon dan kerapu di Natuna kembali terpukul. Ekspor ikan budidaya yang dijadwalkan pekan lalu ke Hongkong dibatalkan tanpa sebab pasti.

Hingga saat ini, nelayan di Natuna mulai kebingungan. Hasil budidaya yang sudah tempo waktunya diekspor, terancam merugi.

Menurut berbagai informasi, batalnya kapal Hongkong masuk di perairan Natuna disebabkan perang dagang antara Tiongkok dan Hongkong, sehingga otoritas China membatasi kapal dari Hongkong melintas di perairannya.

Kepala Dinas Perikanan Pemkab Natuna Hadi Suryanto menjelaskan,
kapal Hongkong pada 21 April kemarin dijadwalkan merapat di Pulau Sedanau. Namun setelah dalam perjalanan, kapal tersebut mendadak putar haluan kembali ke daerahnya.

Menurut Hadi, kran ekspor ikan budidaya dari pemerintah tidak terdapat persoalan selama ini. Untuk penghentian ini dinas terkait belum menerima informasi penyebabnya.

“Saat ini pemerintah daerah belum menerima informasi penyebabnya. Memang kemarin harusnya sudah masuk, tapi tiba-tiba balik arah ke negaranya,” jelas Suryanto, saat dihubungi, Jumat (2/5) malam.

Sementara Nato, pengusaha ikan di Sedanau mengaku, penghentian sepihak ini menimbulkan keresahan dan kebingungan bagi nelayan budidaya. Pengusaha terancam merugi jika terus terjadi dalam waktu lama.

Menurut Nato, pihaknya sejauh ini tidak menerima penjelasan resmi dari pihak rekanan bisnisnya di China maupun Hongkong. Namun kondisi ini terjadi di seluruh Indonesia.

“Mungkin pengaruh perang dagang. Kami juga tidak paham masalahnya, tapi seluruh Indonesia (kapal dari Hongkong) tidak masuk sekarang,” ujarnya. (Man)

Advertisement

Trending