Connect with us

Batam

Hardi S Hood: Visi Kemaritiman Tidak Jalan di Kepri

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

img 20220902 wa0035
Hardi S Hood.

Batam, Kabarbatam.com – Pembangunan di Kepulauan Riau saat ini dinilai belum berbasis kemaritiman. Padahal Provinsi Kepri merupakan wilayah maritim dan cakupan 96 persen kawasan perairan, sisanya merupakan darat.

Sehingga tidak hanya pemerintahan yang memiliki visi kemaritiman yang kuat, namun juga perguruan tinggi, berbasis kemaritiman.

Pernyataan itu dilontarkan politisi Kepri yang memiliki basis pendidikan keguruan, Hardi S Hood, Jumat (2/9/2022) di Batam, dalam bincang santai dengan group Teman Ngopi.

Hadir pada kesempatan itu, jurnalis Kepri seperti Ketua PWI Kepri Candra Ibrahim, Ramon Damora, Andi Gino, Novianto, Rizal Saputra, Syahrullah, Haryanto, Qori UF, Dedi Suwadha dan lainnya.

“Agak sedikit aneh kalau di Provinsi Kepri, tidak kelola visi kemaritiman yang kuat. Kalau saya melihat, pembangunan kemaritiman tidak jalan,” kata Hardi.

Dengan mimik serius, Hardi juga sedikit  ‘menyentil’ soal penghargaan yang didapat Gubernur Kepri dibidang Pertanian. “Agak aneh dapat penghargaan bidang Pertanian di daerah kelautan,” sambungnya.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad sebelumnya mendapat penghargaan Bidang Pertanian 2022 dari Kementan RI. Hardi menilai, Gubernur Kepri harus punya visi kelautan yang kuat.

“Agak aneh mendapat penghargaan di bidang pertanian. Kita basicnya kelautan. Bukan tidak boleh. Tapi harus kemaritiman dulu,” terang dia.

Diungkapkan Hardi, Kepri sekarang masih banyak bicara apa yang didarat. Sementara basis Kepri merupakan kelautan. Sehingga dinilai, lebih tepat jika Kepri banyak mengembangkan sektor kelautan.

“Kita harusnya banyak bicara konsep kemaritiman. Jadi seharusnya dapat pengargaan di kelauatan,” ulangnya.

Diungkapkan, saat Gubernur Kepri dijabat HM Sani dan Hardi S Hood sebagai anggota DPD RI, pengembangan kemaritiman sudah disiapkan. Rencana kerjasama dengan Thailand sudah disiapkan.

“Thailan sudah mau join dengan kita. Kerjasama mulai penangkapan sampai pengolahan. Penangkapan di nelayan kita. Thailand soal perikanan sangat kuat. Itu sudah kita bahas dengan Pak Sani dulu,” beber dia.

Hardi juga menyentil Universitas Maritim Raja Ali Haji, yang tidak memperkuat Fakultas Perikanan. Dimana, dari daerah perguruan tinggi berdiri di daerah kemaritiman, namanya juga memuat kata Maritim.

“Jadi Umrah balik saja ke basic. Kemaritiman. Jadi agak aneh jika disana kuat jurusan soal keguruan. Kalau akademik atau keguruan disana kuat, harus dikombain dengan disiplin ilmu kemaritiman,” pesan Hardi. (*)

Advertisement

Trending