Connect with us

Batam

Ini Penjelasan dr Tjetjep soal Cara Kerja dan Efektifitas Rapid Test COVID-19

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F32055976

Batam, Kabarbatam.com- Dinas Kesehatan di sejumlah wilayah di Provinsi Kepri melakukan pemeriksaan rapid test untuk mengetahui apakah orang dalam pengawasan atau pasien dalam pengawasan positif atau negatif terjangkit Covid-19.
Rapid test merupakan tes cepat untuk mengetahui seseorang terpapar Covid-19. Tetapi untuk lebih memastikan ODP atau PDP benar-benar positif terjangkit Virus Corona atau tidak melalui pemeriksaan PCR dan Swab.
Secara singkat, berikut penjelasan fungsi dan efektivitas rapid test, seperti yang diuraikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana. Berikut penjelasannya:
Efektifitas rapid test akan optimal hasilnya setelah sekitar 8 hari sejak paparan, sehingga apabila test dilakukan sebelum 8 hari biasanya non reaktif (negatif).
Mengapa? karena antibody belum menunjukan perlawanan terhadap virus. Rapid test berfungsi dengan baik disaat antibody bereaksi terhadap serangan virus, kapan? ketika keganasan virus sedang optimal yaitu rata2 setelah haribke 8 sejak terjadinya paparan.
Petugas kesehatan akan menanyakan secara mendalam kepada calon ODP kapan paparan diperkirakan terjadi. ini penting agar alat yang sangat terbatas tidak terbuang percuma.
Pada kasus yang diyakini jelas paparannya, misalnya seorang istri di rapid test yang suaminya dinyatakan positif covid19, namun hasil rapid testnya non reaktif.
Kondisi seperti ini jangan dulu berbesar hati, jangan2 antibodynya belum bereaksi terhadap virus karena paparan belum berlangsung sekitar 8 hari, sehingga untuk memastikan adanya transmisi petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan kembali setelah sekitar 8 hari kemudian.
Testimoni diatas, kiranya dapat menjawab situasi saat ini yg dirasakan banyak orang. Akibat rasa khawatir, banyak orang yang ingin dirapid test, padahal jika yang bersangkutan sendiri tidak jelas dengan siapa kemungkinan terpapar dan kapan paparannya terjadi, jika diikuti hanya akan banyak membuang alat yg sangat terbatas.
Lantas bolehkah rapid test dilakukan terhadap semua orang.. ? sangat boleh, syaratnya Kita harus memiliki alat yg banyak, sebanyak orang yang akan kita periksa.
Selanjutnya berapa persen derajat kepercayaan terhadap hasil rapid test? antara 86 sampai 92 persen.
Oleh karena itu, hasil rapid test terhadap seseorang yang dinyatakan reaktif covid19, tetap harus dilakukan pemeriksaan kembali dengan swab dan pemeriksaannya dengan alat PCR.(Aan)
 

Advertisement

Trending