Kadin Batam Pertanyakan Kehadiran Walikota di Pelabuhan Batuampar

BATAM, KABARBATAM.com– Petugas Bea dan Cukai Batam bersama tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam memeriksa puluhan kontainer berisi bahan plastik di Pelabuhan Batuampar, Batam, Jumat (14/6/2019).
Hasil pemeriksaan, belum ditemukan ada indikasi limbah non B3 diduga terkontaminasi limbah beracun di puluhan kontainer tersebut. Selain Bea dan Cukai Batam, juga meninjau ke lokasi yakni Walikota Batam HM Rudi beserta jajaran. Ada juga petugas dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Kehadiran Walikota Batam di lokasi mendapat sorotan dari Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk. Jadi mempertanyakan kehadiran Walikota Batam HM Rudi di Pelabuhan Batuampar, Batam.
“Kami mempertanyakan kehadiran Walikota Batam di pelabuhan beserta para perangkatnya. Apa maksud kehadirannya?,” kata Jadi. Kadin Batam menyayangkan kehadiran Walikota, sementara seluruh dokumen dan persyaratan atas impor bahan baku plastik sudah lengkap dan memenuhi Permendag No 31.
“Jika ada pengusaha sudah melengkapi persyaratan yang lengkap, maka Kadin Batam akan mengundang Walikota untuk mempertanyakan kehadirannya bersama Wawako dan Bappeko Wan Darusalam,” ungkapnya.
Kalau kapasitas dan kehadiran Walikota Batam di pelabuhan tidak jelas maka pihaknya akan melaporkan hal tersebut ke Presiden RI. Menurutnya, Walikota Batam dan perangkatnya telah membuat iklim dunia usaha dan investasi di Batam tidak kondusif.
“Walikota Batam dan perangkatnya jangan menakut-nakuti pengusaha. Pengusaha telah berinvestasi dan membangun industri di Batam, seharusnya mendapat pelayanan dan kepastian berusaha di Batam,” tegasnya.
Kadin Batam, tegas Jadi, akan melaporkan ke Presiden RI terkait Pemerintah Kota Batam yang membuat tidak kondusif dunia usaha di Batam.
“Ini yang saya sampaikan kemarin soal perang dagang China dan Amerika. Seharusnya kita dapat memanfaatkan momentum ini untuk menarik sebanyak mungkin investor ke Batam,” ujarnya.
Diberitakan sebelummya, petugas Bea dan Cukai Batam memeriksa puluhan kontainer berisi bahan atau scrub plastik di Pelabuhan Batuampar, Batam, Jumat (14/3/2019). Hasil pemeriksaan, belum ditemukan ada indikasi limbah non B3 diduga terkontaminasi limbah beracun di puluhan kontainer tersebut.
Bea dan Cukai Batam masih melakukan pemeriksaan lanjutan dan sedang mengambil sampel di beberapa kontainer untuk dilakukan uji laboratorium.
“Sudah ada beberapa kontainer yang kita periksa dan segel. Disegel bukan berarti melanggar, karena masih kita lakukan pemeriksaan,” ujar Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam Susila Brata di Pelabuhan Batuampar, Batam, Jumat (14/3/2019).
Susila Brata mengatakan, ada sekitar empat perusahaan yang mengimpor scrub plastik. Semua barang impor tersebut memiliki izin yang lengkap, di antaranya izin dari Kementerian Perdagangan.
Hasil pemeriksaan terdapat 16 dokumen perizinan, empat importir, dan 65 kontainer yang berasal dari sejumlah negara. Di antaranya Amerika dan beberapa negara Eropa.
“Importir tersebut sudah mengimpor sesuai dengan dokumen PP FTZ 01, dan atas persetujuan dari Menteri Perdagangan dan pemeriksaan lab dari KSO Surveyor, dari negara asal sudah disurvei yang sudah ditunjuk,” ujar Susila.
Dari pemeriksaan lab yang dilakukan surveyor di negara asal, kata Susila, scrub plastik tersebut sudah memenuhi persyaratan dan ketentuan. “Dengan harapan masuknya sudah sesuai dengan Permendag No 31 Tahun 2016,” ujar Susila Brata. (aan)