Connect with us

Parlemen

Ketua DPRD Batam Nuryanto Hadiri Festival Nasional Reog Ponorog, Lestarikan Nilai Luhur dan Kearifan Lokal

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20230720 Wa0026
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, Nuryanto menghadiri Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) yang menjadi bagian dari gelaran Grebeg Suro yang digelar Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.

Batam, Kabarbatam.con – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, Nuryanto menghadiri Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) yang menjadi bagian dari gelaran Grebeg Suro yang digelar Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.

Grebeg Suro Ponorogo merupakan salah satu tradisi budaya tahunan masyarakat Kota Reog dalam wujud pesta rakyat. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tanggal 1 Muharram tahun Hijriah atau 1 Suro dalam kalender Jawa. Tahun ini jatuh pada Rabu (19/7/2023).

Perhelatan Grebeg Suro di Ponorogo, Jawa Timur ini akan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Oleh karenanya ada berbagai event menarik yang bisa ditonton. Di antaranya seperti Festival Nasional Reog Ponorogo, Gelar Budaya, hingga Kirab Pusaka Larung Sesaji.

Nuryanto sendiri hadir atas undangan dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Tak hanya Nuryanto juga ada utusan Pemerintah Kota Batam.

Nuryanto mengatakan, perhelatan Grebeg Suro di Ponorogo ini merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai luhur, kearifan lokal, dan kesenian khas Ponorogo, khususnya reog yang merupakan warisan dari nenek moyang.

Selain itu, FNRP ini juga memiliki karakter yang khas dan kuat dengan nilai-nilai budaya, sehingga sudah selayaknya diusulkan menjadi festival internasional. Sehingga diharapkan bisa mendongkrak perekonomian, pariwisata dan pendidikan warga Ponorogo.

“Kegiatan budaya yang ditujukan untuk melestarikan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal ini sangat penting dan bagus. Kami dari DPRD Kota Batam sangat menyambut baik event yang sudah sangat layak dijadikan sebagai festival internasional ini,” tegas.

Hal senada juga diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang mengatakan bahwa festival ini sudah sangat layak untuk diangkat dalam event internasional.

Bahkan beberapa utusan negara yang hadir dalam kegiatan tersebut mengaku sangat tertarik untuk membawa kesenian ini untuk bisa tampil di negaranya.

Oleh karenanya, pihaknya sangat berharap agar penyelenggaraan Grebeg Suro tahun depan bisa ditingkatkan dengan mendatangkan peserta dari luar negeri.

“Ditingkatkan tahun depan ada peserta dari luar negeri, sehingga event ini berganti bukan hanya ‘top ten’ tapi juga menjadi pagelaran bulanan yang kita proyeksikan,” katanya.

Dikatakan Sandiaga, setiap pementasan reog, baik yang digelar dalam satu kegiatan budaya maupun yang bersifat pementasan hiburan, semuanya tetap memiliki dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat mikro.

Sandiaga memberi contoh dalam sekali pentas selalu melibatkan SDM dengan keahlian berbeda, mulai dari penari, musik, kostum, MC. Lalu ada efek domino untuk pedagang kaki lima, UMKM hingga pernak pernik Reog.

“Saya kira ini bagus untuk menggerakkan ekonomi kita, masyarakat mendapat manfaat dari budaya kegiatan ini,” katanya.

Kehadiran Manparekraf dimanfaatkan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko untuk meminta dukungan pembangunan Museum Reog yang saat ini tengah dibangun.

“Saya minta dicari polanya, pemasarannya agar wisatawan banyak ke sini termasuk mancanegara. Ini potensi sarana wisata edukasi,” kata Sandiaga.

Sementara itu, Bupati Sugiri menyebut bahwa saat ini reog sudah masuk dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO untuk disidangkan pada 2024.

“Dua pekan lalu pak Dirjen Kemendikbud menyampaikan bahwa reog sudah masuk daftar ICH untuk disidangkan pada 2024. Kami akan perkuat dengan pendampingan Kemenparekraf agar reog bisa disahkan di ICH,” kata Kang Giri.(wan)

Advertisement

Trending