Headline
Mencari Pemimpin Pro Investasi

Mencari pemimpin pro investasi di pemilihan kepala daerah penting bagi publik. Tanpa pemimpin yang pro investasi, maka daerah yang minim sumber daya alam sulit berkembang. Yang ada mereka hanya mengandalkan perputaran ekonomi dari APBD dan APBN di daerah.
DAERAH seperti ini lambat berkembang karena dunia usaha tak mengalami pertumbuhan disebabkan lemahnya daya beli konsumen. Oleh karena itu daerah-daerah yang maju model seperti Jakarta, Surabaya, Batam, dan Makassar digerakkan oleh konsumsi warga dan investasi.
Konsumsi warga akan besar jika mereka mendapatkan penghasilan dari industri dan bisnis maupun usaha kreatif. Inilah pentingnya pemerintah hadir memberikan solusi melalui program-program kerja visi misi di musim kampanye ini perlu dicermati baik baik oleh publik.
Jika hanya menghabiskan dana APBD yang bersumber dari dana transfer pusat ke daerah, maka lulusan SMP atau SMA saja bisa jadi walikota atau gubernur. Karena setiap tahun anggaran memang pemerintah pusat mengirim duit berupa gaji pegawai dan dana bagi hasil, dan dana desa serta dana-dana lainnya kepada Pemda. Dengan dana itulah Pemda menggerakkan roda pemerintahan.
Banyak daerah di Indonesia termasuk di Kepri Pemdanya sangat bergantung dana transfer pusat.
Pemda-pemda itu tak mandiri secara pendanaan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya memberikan kontribusi tak sampai 20 persen dari total pendapatan. Inilah yang menyebabkan APBD daerah stagnasi, tak mengalami kenaikan setiap tahun.
Pemda hanya menjalani program rutin APBD, tak ada pembaharuan program yang dapat menggerakkan laju perekonomian warga setempat.
Maka cara paling ideal dengan kondisi daerah yang minim investasi, kepala daerah yang mencalonkan diri di pilkada tahun 2024 ini harus benar-benar pro investasi. Dengan masuknya investasi, maka tercipta lapangan pekerjaan.
Dengan adanya pekerjaan maka angka pengangguran berkurang. Rakyat bisa menikmati kehidupan yang baik dan sejahtera jika mereka bekerja dengan gaji yang memadai.
Perbankan akan hidup dan tumbuh disebabkan warga banyak menabung. Dan penyaluran kredit untuk usaha mikro juga lebih menggeliat. Maka pertumbuhan ekonomi akan menggerakkan kehidupan masyarakat.
Maka, cermatilah program kerja calon pemimpin yang ada di daerah masing masing. Siapa yang bisa dan mampu membawa perubahan di daerah dan masyarakat menuju kesejahteraan? Jangan pilih pemimpin yang suka berjanji tapi tak menepati janjinya di pilkada-pilkada sebelumnya.
Kemudian cermati janji janji politik itu rasional atau masuk akal tidak dengan kemampuan keuangan daerah. Atau hanya pandai berjanji tapi tak tahu menepatinya.
Karena pemimpin seperti ini hanya ada akan menipu pemilihnya. Ketika mau mendapatkan suara dia rela pura pura baik. Namun setelah mendapatkan tahta, dengan mudah melupakan. Ingat kita akan mengganti pemimpin perlu lima tahun lagi ketika salah pilih di pilkada tahun ini.
Penulis: Robby Patria, dosen UMRAH.




-
Batam2 hari ago
Aniaya 3 Remaja SMP, Oknum Sekuriti MB2 Botania Ditangkap Ditreskrimum Polda Kepri
-
Batam3 hari ago
BP Batam Sampaikan Besaran Efisiensi Anggaran TA 2025
-
Batam2 hari ago
Suguhkan Materi dari Narasumber Kompeten, Uniba Gelar PKM Lokal di SMKN 7 Batam
-
Batam2 hari ago
BP Batam Terima Kunjungan CEO dan Co-Founder Sustainability Economics
-
Batam9 jam ago
Amsakar Achmad Raih Gelar Doktor di Kampus IPDN, Muhammad Rudi hingga Ansar Ahmad Turut Hadir
-
Ekonomi2 hari ago
Telin Perlebar Gerbang Digital Indonesia: Kabel Bifrost Mendarat di Manado
-
Batam1 hari ago
Aliran Air di Sejumlah Perumahan Kawasan Batam Kota Mengecil, Ada Perbaikan Pipa di Simpang KDA
-
Batam1 hari ago
Ramon Damora: Penunjukan Marganas Nainggolan sebagai Plt Ketua PWI Kepri Bukan Tiba-tiba