Headline
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon Kunjungi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV Kepulauan Riau

Tanjungpinang, Kabarbatam.com – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melakukan kunjungan kerja ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Kepulauan Riau di Tanjungpinang pada Senin (10/3).
Dalam kunjungan tersebut, Menteri didampingi oleh Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, serta Kepala BPK IV Jumhari.
Dalam sambutannya, Fadli Zon mengungkapkan bahwa kunjungannya merupakan tanggapan atas undangan dari Gubernur Kepulauan Riau. “Saya datang atas undangan Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Terimakasih pak gubernur telah mengundang dan meyakinkan saya datang ke Tanjungpinang,” ujar Menteri.
Fadli Zon menekankan pentingnya memberikan perhatian khusus untuk Pulau Penyengat yang dikenal sebagai tempat lahirnya bahasa Indonesia.
“Saya kira perlu memberikan perhatian khusus untuk Pulau Penyengat, ada pahlawan nasional di Pulau Penyengat dan ada naskah-naskah penting di sana, juga masjid Kesultanan Riau Lingga yang masih utuh,” jelasnya.
Menteri juga menyoroti beragam potensi cagar budaya di Kepulauan Riau yang memerlukan perhatian. “Masih banyak potensi cagar budaya di Kepulauan Riau, ada titik-titik di Kepulauan Riau termasuk cagar budaya bawah air, barang muatan kapal tenggelam,” tambahnya.
Dalam mengelola kekayaan budaya tersebut, Fadli Zon menyatakan bahwa dibutuhkan kerja keras yang ekstra. PR Kebudayaan di Indonesia cukup banyak, mulai dari hal-hal tangible dan intangible. Terutama banyak sisa warisan dari kerajaan di masa lalu, sebab Indonesia sangat kaya, keberagaman budaya dan ekspresi budaya sangat luar biasa sehingga bisa disebut mega diversity.
Fadli Zon juga menekankan peran penting budaya dalam pembangunan nasional. Ia menegaskan budaya menjadi bagian dari pembangunan, ini sangat penting terutama seperti di Kepri lahirnya bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, satu dari tiga sumpah pemuda.
“Tanpa bahasa kita sangat sulit bersatu. Para pendiri bangsa sudah sangat tepat memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,” ujarnya.
Menteri Kebudayaan secara khusus menyebut pentingnya Pulau Penyengat dalam sejarah bahasa Indonesia. “Kekuatan bahasa Indonesia perlu kita rawat, Penyengat menjadi central gravity bahasa Indonesia, Raja Ali Haji dengan Gurindam Dua Belas,”
Menteri menutup sambutannya dengan menekankan pentingnya kolaborasi dalam pelestarian budaya. “Karena budaya itu sangat luas maka perlu kerjasama dari semua pihak,” tandasnya. (Jlu)








-
Natuna1 hari ago
Cen Sui Lan: Tunggakan TPP ASN Bulan November Akan Dibayar! Keuangan Cekak, Dinkes Malah Belanja Mobil
-
Natuna17 jam ago
Tunda Salur DBH Pajak Rp17,5 Miliar untuk Natuna Tunggu Diteken Gubernur
-
Batam4 jam ago
Masuk RPJMN 2025-2029, BP Batam Paparkan Status Proyek Rempang Eco-City
-
Headline2 hari ago
Menbud Fadli Zon, Gubernur Ansar, dan Wagub Nyanyang Resmi Buka Kurma 2025 di Tugu Sirih Tanjungpinang
-
Headline2 hari ago
Pemprov Kepri Bahas Penataan Pegawai Non-ASN dengan Skema Outsourcing
-
Headline5 jam ago
Gelar Kegiatan Berkah Ramadhan, KISS Kepri Bagikan SHU Koperasi dan Paket Sembako
-
Batam1 jam ago
Apresiasi Peran RT dan RW, Wali Kota Batam Serahkan Insentif
-
Batam3 hari ago
Gubernur Ansar dan Wagub Nyanyang Perkuat Kebersamaan dalam Safari Ramadan di Masjid Nurul Iman Batam