Connect with us

Ekonomi

Sudah Dua Tahun Peternak Ayam Broiler di Natuna Tutup Usaha, Ini Penyebabnya

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20240911 Wa0192

Natuna, Kabarbatam.com – Sudah dua tahun terakhir sejumlah pelaku UMKM peternakan ayam broiler lesu. Bahkan ditahun ini banyak warga menutup usahanya.

Imron, 50, salah satu peternak ayam broiler di Ranai mengaku, penjualan ayam broiler sudah mengalami penurunan sejak dua tahun terakhir. Bahkan saat ini harus menutup usahanya.

Tidak hanya dirinya, Imron mengaku sejumlah warga peternak ayam broiler di Natuna sudah menutup usahanya. Namun sejauh ini belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah.

“Penjualan broiler sudah setahun ini pada batas penurunannya, banyak peternak menutup usaha. Biasanya penjualan di pasar dapat mencapai 200 ekor per hari, tapi sekarang tidak lebih dari 10 ekor,” keluhnya kemarin.

Penurunan penjualan broiler disebabkan adanya persaingan harga dengan pengusaha yang memasok ayam beku dari luar daerah.

Imron mengaku sudah mengadukan persoalan yang dialami peternak pembesaran broiler kepada pemerintah daerah. Namun hingga saat ini tidak mendapat respon.

“Sekarang ayam beku dari luar daerah lebih murah sekitar Rp2 ribu dari broiler segar. Para pedagang lain seperti rumah makan tentu saja memilih lebih murah. Sementara kami tidak bisa menekan harga akibat faktor harga pakan di daerah lebih tinggi,” ujarnya.

Pihaknya sangat membutuhkan perhatian dari Penerintah Daerah, dalam hal ini Pemkab Natuna agar memberi solusi kepada para pelaku UMKM ini. Minimal ada solusi agar pelaku usaha ayam broiler dapat berjualan lagi meski saat ini terdapat ayam beku di pasaran. (Man)

Advertisement

Trending